Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun pada perdagangan Jumat di tengah ketidakpastian tapering Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) yang membuat investor ragu-ragu. Selain itu, penguatan dolar AS minggu ini menempatkan harga emas di jalur penurunan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (11/9/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.790,37 per ounce. Sementara emas berjangka AS menetap 0,4 persen lebih rendah pada USD 1.792,1 per ounce.
Baca Juga
Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek, mengatakan kenaikan imbal hasil AS mencegah dana spekulatif bergerak secara meyakinkan ke emas.
Advertisement
Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik setelah data ekonomi menunjukkan inflasi yang tinggi dapat bertahan untuk beberapa waktu.
Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, hasil yang lebih tinggi diterjemahkan ke dalam biaya peluang yang lebih tinggi untuk memegang emas batangan tanpa bunga.
"Data indeks harga produsen AS yang meningkat dapat mendorong orang untuk percaya bahwa The Fed dapat menunjukkan akomodasi yang sedikit lebih sedikit dengan pengurangan," tambah Melek.
Investor emas memantau dengan cermat keputusan Fed, karena emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung naik ketika suku bunga rendah.
Banyak pelaku pasar emas menunggu di sela-sela sebagian karena ketidakpastian seputar garis waktu pengurangan The Fed, kata analis Commerzbank Daniel Briesemann.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Logam Lain
Di tempat lain, harga Perak turun 0,9 persen menjadi USD 23,86 per ounce, sementara harga platinum turun 1,9 persen menjadi USD 958,51 per ounce. Keduanya mengalami kerugian mingguan.
Sedangkan harga Palladium turun 1,7 persen menjadi USD 2.142,12 per ounce, dan turun sekitar 11 persen untuk minggu ini.
Melek dari TD Securities mencatat bahwa meningkatnya kekhawatiran atas manufaktur mobil di China dan di tempat lain, dengan pengumuman dari pembuat mobil yang menutup beberapa produksi karena kekurangan chip, telah mendorong permintaan platinum dan paladium katalis otomatis lebih rendah minggu ini.
Advertisement