Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang penerapan PPKM. Dalam PPKM diperpanjang ini, Provinsi Bali turun peringkat menjadi level 3 dari sebelumnya level 4.
“Pada penerapan PPKM yang dilakukan hingga minggu lalu, Pemerintah akhirnya berhasil menurunkan provinsi Bali menjadi Level 3,” kata Luhut dalam Konferensi Pers PPKM, Senin (13/9/2021).
Dengan demikian dari 11 kota/kabupaten level 4 pada minggu lalu, per hari ini jumlahnya berkurang menjadi hanya 3 kota/kab saja. Kata Luhut, hal merupakan buah dari kerjasama semua pihak yang telah bersama-sama berhasil menjaga kondusifitas pemberlakuan PPKM.
Advertisement
Kendati demikian, meski kondisi Covid-19 terus membaik begitu cepat di Jawa Bali, menyebabkan penurunan level PPKM yang lebih cepat dibandingkan perkiraan. Di sisi lain, kecepatan vaksinasi dan implementasi peduli lindungi serta protocol kesehatan masih tertinggal.
“Penurunan level PPKM di berbagai kota menyebabkan banyak euphoria dari masyarakat yang tidak disertai dengan implementasi protokol Kesehatan dan penggunaan peduli lindungi. Hal ini cukup berbahaya karena dapat mengundang gelombang berikutnya dari Covid-19,” ujarnya.
Lebih lanjut Luhut menyampaikan, semua pihak tetap harus waspada karena terdapat peningkatan kasus konfirmasi atau angka kematian di beberapa wilayah di Jawa Tengah seperti Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Semarang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Evaluasi Protokol Kesehatan
Oleh karena itu, Pemerintah mempertegas akan terus memberlakukan PPKM berlevel ini di seluruh wilayah Jawa Bali dan melakukan evaluasi tiap satu minggu, guna menekan angka kasus konfirmasi dan tidak mengulang kejadian yang sama di kemudian hari.
Adapun terkait dengan evaluasi protokol kesehatan pada pemberlakuan pembukaan kembali aktivitas masyarakat. Pemerintah menerjunkan tim untuk dapat melihat kondisi terkini di beberapa wilayah yang terjadi peningkatan mobilitas yang cukup masif, utamanya terjadi di beberapa lokasi wisata.
“Seperti Pantai Pangandaran yang dipenuhi oleh pengunjung dari Bandung Raya, Tasikmalaya, dan Jabodetabek sehingga berpotensi untuk terjadi penyebaran kasus impor bagi daerah tersebut. Hal tersebut diperparah karena lemahnya protokol kesehatan yang diterapkan,” pungkasnya.
Advertisement