Sukses

Dirut Bank UOB Indonesia: Ekonomi Cepat Pulih Didukung Kebijakan Fiskal dan Moneter

Situasi pandemi covid-19 masih menjadi tantangan bagi roda perekonomian global termasuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia, Hendra Gunawan meyakini bahwa ekonomi Indonesia akan cepat pulih di tengah adanya pelonggaran PPKM. Hal itu akan memberikan optimisme untuk percepatan pertumbuhan ekonomi pasca ekonomi.

“UOB percaya bahwa Indonesia dapat pulih lebih cepat di tengah membaiknya permintaan domestik dan eksternal, didukung kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif serta belanja infrastruktur yang berkelanjutan seiring dengan peningkatan vaksin secara gencar di Tanah Air,” kata Hendra dalam webinar UOB Economic Outlook 2022, Rabu (15/9/2021).

Dia pun tak memungkiri bahwa saat ini dunia masih dihadapkan pada situasi pandemi covid-19 yang menjadi tantangan bagi roda perekonomian global termasuk Indonesia. Kendati begitu pihaknya tetap optimis perekonomian Indonesia akan cepat pulih.

“Hal ini juga akan mendorong pelonggaran sejumlah pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi domestik, sehingga memberikan optimisme untuk percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pandemi,” ujarnya.

Lebih lanjut dalam sambutannya, Hendra menyebut webinar UOB kali ini mengangkat tema Empowering the Indonesian Economy for Stronger Recovery atau memberdayakan ekonomi Indonesia untuk pemulihan yang lebih kuat.

“Dengan Fokus utama pada pasar komunitas dan keberlanjutan konektivitas regional, serta pemanfaatan ekonomi berbasis konsumsi domestik yang berpotensi besar di Indonesia,” ujarnya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Akses Pembiayaan UMKM

Selain itu, dalam webinar ini juga akan membahas terkait UMKM agar bisa memperoleh akses pembiayaan yang lebih luas, mendorong para pelaku untuk go digital dan mengintegrasikan UMKM ke rantai pasok yang lebih besar.

“Kami juga akan menyoroti pentingnya bagi usaha kecil dan menengah untuk memperoleh akses yang lebih luas terhadap pembiayaan, digitalisasi dan peluang agar dapat terintegrasi dengan rantai pasokan perusahaan besar di masa mendatang,” pungkasnya.