Liputan6.com, Jakarta Pembentukan Holding Ultra Mikro telah memasuki babak akhir usai dilakukan Penandatanganan Perjanjian Pengalihan Saham dalam Rangka Pembentukan Holding Ultra Mikro hari ini.
Holding Ultra Mikro Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah resmi terbentuk. Dalam pembentukan itu dilibatkan tiga perusahan BUMN, di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero), PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
Baca Juga
Resminya Holding Ultra Mikro tersebut ditandai dengan penandatanganan pengalihan saham pemerintah di Pegadaian dan PNM kepada BR, Senin (13/9/2021).
Advertisement
Menurut Direktur Utama BRI, Sunarso, Holding ultra mikro tersebut bisa memberikan jangkauan layanan yang lebih luas kepada masyarakat dengan pilihan produk yang beragam.
“Dengan harga yang lebih murah. Pasalnya prosesnya akan menjadi lebih efisien melalui kolaborasi berbagai item, misalnya di lokasi kemudian penggunaan digital bersama dan lain-lain itu akan menjadi bisa melayani masyarakat sebanyak mungkin,” ujar Sunarso.
"Proses akan lebih efisien melalui kolaborasi berbagai item di lokasi, kemudian penggunaan digital bersama. Bisa jadi melayani masyarakat sebanyak mungkin, dengan biaya semurah mungkin, karena prosesnya seefisien mungkin," kata Sunarso.
Selain itu, lanjut Sunarso pembentukan holding ini juga akan memberikan kesempatan luar biasa kepada seluruh karyawan ada di tiga BUMN tersebut. Soalnya, mereka digabungkannya di dalam satu ekosistem, karyawan dapat mengeluarkan potensi terbaiknya di tempat jauh lebih besar.
"Kalau tadinya kita berenang di kolam dangkal dan sempit, sekarang mari kita berkompetisi mengeluarkan potensi terbaik kita di kolam lebih besar dalam ekosistem ultra mikro ini. Artinya wadah yang baru lebih besar ini menjadi tempat yang kondusif menumbuhkembangkan karier teman-teman semua, tentu sesuai dengan kompetisi masing-masing," jelas dia.
Selain itu, kehadiran Holding ini juga akan berdampak kepada stakeholder pemegang saham. Menurutnya ini juga penting. Karena pemegang saham ingin menaruh uang di BRI dengan tujuan ingin pertumbuhan pendapatannya juga naik.
"Maka kemudian dengan dibentuknya holding ini, nanti pemegang saham punya kepastian bahwa BRI ini punya kepastian sumber pertumbuhan. Dan sumber pertumbuhan nggak mesti memaksakan BRI naik-naik ke atas mencari-cari yang besar, karena sumber pertumbuhan dipasok dari bawah, dari ultra mikro," jelas dia.
Kemudian terakhir, manfaat lainnya tentu bagi negara dan pemerintah. Mengingat ekosistem dari Holding Ultra Mikro ini akan dengan mudah mengintegrasikan database. Terutama database ekonomi di masyarakat ke bawah.
"Yang notabene grass root ekonomi masih sering tidak bisa dilepas ke mekanisme pasar, butuh sentuhan-sentuhan stimulus negara. Maka kemudian kalau databasenya bagus penyaluran berbagai stimulus akan lebih mudah, lebih efisien," ujarnya.
(*)