Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beserta jajarannya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang bergerak cepat mendorong digitalisasi para pelaku UMKM.
Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu mengatakan, pelaku UMKM memang patut dibantu agar usahanya kembali pulih pasca terkena dampak pandemi Covid-19.
"Pada masa pandemi ini kita melihat studi dari Mandiri Institute menunjukan 45 persen alasan UMKM menutup usahanya adalah karena keterbatasan modal," ujar Odo dalam Webinar Business Matching Digitalisasi Pembiayaan untuk UMKM yang diselenggarakan OJK secara virtual, Sabtu (18/9/2021).
Advertisement
Kondisi itu disebutnya kemunculan berbagai penyelenggara layanan pinjaman online (pinjol) yang bersifat ilegal. Dalam hal ini, Odo menyampaikan apresiasi dari Menko Luhut atas berbagai langkah untuk menjaga keamanan data dan dana masyarakat.
"Contoh konkrit adalah respon cepat OJK melalui Satgas Waspada Investasi yang telah menutup lebih dari 3.000 pinjol ilegal, dan ini semakin menentukan peran OJK dalam membuat iklim keuangan yang aman dan kondusif," ungkapnya.
"Peranan OJK sangat strategis dalam mengawal berbagai aksi yang beredar di masyarakat. Terlebih dampak dari pandemi yang mengubah banyak kebiasaan masyarakat atas transaksi keuangan dari luring menjadi daring," dia menegaskan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
10 Tahun Lebih Cepat
Odo turut mengutip data milik McKinsey, yang menunjukan proses digitalisasi Indonesia akibat pandemi mengalami percepatan 10 tahun lebih cepat.
Oleh karenanya, pemerintah melihat tantangan untuk merespon situasi tersebut, khususnya bagi para pelaku UMKM agar dapat bertahan di tengah situasi pandemi.
"Untuk itu pada 14 Mei 2020 bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan program literasi digital nasional untuk mendorong UMKM/IKM bisa masuk ke ekosistem digital dan bisa masuk untuk perluasan pasar untuk peningkatan transaksi penjualan," tuturnya.
"Ditargetkan 30 juta UMKM Indonesia masuk ekosistem digital pada tahun 2023," ujar Odo.
Advertisement