Sukses

Merek Lokal yang Berdiri 20 Tahun Lalu Ini Bisa Bertahan dari Pandemi, Simak Kiatnya

Selain memiliki website resmi sendiri, 3Second juga memanfaatkan berbagai marketplace ternama di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Bertahan dan mengembangkan usaha di tengah pandemi Covid-19 bukanlah suatu hal yang mudah terlebih untuk merek lokal. Namun, hal tersebut bisa dilakukan oleh 3Second, perusahaan clothing asal Bandung Jawa Barat.

Salah satu cara yang dijalankan adalah memanfaatkan dibukanya kembali pusat perbelanjaan atau mal dalam masa PPKM berlevel ini. 

"Kami tunduk aturan pemerintah, sehingga ketika mal buka, kami memanfaatkannya bukan sekedar ikut membuka store juga, melainkan melebarkan konsep baru," tutur Head of Promotion 3Second Dadan Sofyan seperti ditulis Minggu (19/9/2021).

Dadan menjelaskan, dengan dibukanya mal di masa perpanjangan PPKM ini, 3Second melebarkan sayap dengan tidak hanya menjual satu merek saja tetapi menyatukan seluruh merek di bawah naungan 3Second dalam satu toko. Seperti Green Light, Famo, Moutley, dan 3Second kids.

"Konsepnya jadi one stop shopping, siapapun, usia berapapun, bisa berbelanja,"katanya.

Di samping itu, cara lain bertahan adalah dengan memanfaatkan marketplace. Selain memiliki website resmi sendiri, Dadan mengaku, pihaknya juga memanfaatkan berbagai marketplace ternama di Indonesia.

"Kami manfaatkan peluang market place sebelum mal dibuka, bila sudah dibuka cara untuk tetap menggandeng konsumen dengan memberikan promo potongan harga, kami berikan sampai 50 persen," tuturnya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Jangan Sampai Tergilas

Bila tidak bisa bertahan dengan berbagai macam strategi, Dadan khawatir merek lokal akan tergilas dengan merek luar. Justru saat inilah ajang yang tepat untuk lebih memajukan brand lokal dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Terlebih produknya sudah berada di Indonesia sejak 20 tahun lebih, di masa-masa pandemi inilah yang dirasa paling sulit untuk bertahan.

"20 tahun lebih ya kami hadir, tepatnya dari 1998, tapi dua tahun ini penuh tantangan. Pandemi memang sulit, tapi kita harus tetap berusaha tanpa harus menunggu kapan pandemi berakhir,"katanya.