Sukses

Tekan Impor, UMKM Alkes RI Siap Ciptakan Produk Berteknologi Tinggi

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meyakini, Indonesia mampu menciptakan produk UMKM berteknologi tinggi dan berstandar internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meyakini, Indonesia mampu menciptakan produk UMKM berteknologi tinggi dan berstandar internasional. Untuk itu, UMKM harus masuk ke dalam produk berbasis inovasi teknologi dan kreativitas dan meyakini Indonesia mampu menciptakan produk UMKM berteknologi tinggi berstandar internasional.

Untuk itu, dia mengarahkan UMKM agar masuk ke dalam produk berbasis inovasi teknologi dan kreativitas.

Keinginan Teten ini berdasarkan kesuksesan Nuritek di Cianjur, Jawa Barat sebagai contoh pelaku UMKM usaha yang mengandalkan desain dan teknologi yang mampu berinovasi dan kreatif. Nuritek merupakan usaha yang fokus pada pembuatan berbagai alat-alat kesehatan (alkes), baik untuk keperluan kedokteran maupun rumah sakit serta manufaktur umum.

“Sebagai produsen dalam negeri, Nuritek sukses menjadi supplier alat-alat kedokteran dan rumah sakit yang telah tersebar hampir ke seluruh provinsi di Indonesia,” ujar Teten Masduki, saat mengunjungi pabrik sekaligus tempat produksi Nuritek di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (19/9/2021).

Dia juga menegaskan, di masa pandemi Covid-19, salah satu bisnis yang masuk dalam kelompok the winner adalah produsen alat-alat kesehatan. Sehingga peningkatan produksi perlu terus dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat, khususnya rumah sakit.

“Produksi alat-alat kesehatan Nuritek ini sejak tahun 90-an ini sudah lama berproduksi bahan berstandar internasional. Ke depan UMKM diarahkan masuk ke produk berbasis inovasi dan kreativitas,” tegas Teten.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Substitusi Impor

Dia pun memuji Alkes yang diproduksi Nuritek sangat bagus produk-produknya, ini bisa mensubtitusi Alat Kesehatan yang masih banyak Impor. Development produknya berkembang dan didukung dengan suply chain yang baik dan mengembangkan kerjasama dengan usaha kecil menengah yang dibinanya.

"Ini sejalan dengan visi pengembangan UMKM masa depan dengan produk berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Saya sudah tawarkan untuk menjadi inkubator bisnis untuk melahirkan wirausaha-wirausaha masa depan bagi anak-anak muda terdidik supaya UMKM kita punya produk yang berdaya saing tinggi dan bisa bersaing dengan produk-produk industri besar baik di pasar lokal maupun global," tuturnya.

Saat ini, sambung Teten, KemenKopUKM tengah membuat master plan agar UMKM di Indonesia bisa seperti Korea Selatan, Taiwan, Jepang, bahkan Malaysia, yang menjadi bagian dari rantai pasok industri pembuat komponen.

“Kita harus mengejar ini. Tidak boleh kalah dengan negara lain. Karena Indonesia mampu,” ujarnya.

Sementara itu Pemilik Nuritek Ahmad syarifudin atau biasa dipanggil kang Iden mengungkapkan, suatu kehormatan dan kebanggaan produknya menjadi andalan kementerian.

"Hal ini semakin memotivasi kami sebagai salah satu produsen alat kesehatan dalam negeri untuk terus menghasilkan karya lebih baik lagi untuk negeri ini, semoga dengan adanya apresiasi dan dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM ini, dapat mendukung kami selaku pelaku usaha dalam negeri untuk dapat memperjuangkan hasil produk anak bangsa," ujarnya. (Pramita Tristiawati)