Liputan6.com, Jakarta Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 3,5 persen pada 2021 dan 4,8 persen pada 2022 di tengah pandemi Virus Corona. Ekspor dan belanja pemerintah diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.
Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan, pengeluaran rumah tangga diproyeksikan akan pulih tipis pada tahun ini. Namun pada tahun depan diproyeksi akan naik ke level 5,0 persen.
"Pengeluaran rumah tangga naik tidak terlalu tinggi karena tertahan oleh ketidakpastian yang masih terus membayangi," kata Jiro dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (22/9/2021).
Advertisement
Konsumsi ini akan berpengaruh kepada inflasi. Inflasi masih tetap terkendali dan diperkirakan mencapai 1,7 persen tahun ini, lebih rendah daripada proyeksi 2,4 persen yang dirilis ADB pada bulan April lalu, dan ini adalah akibat melambatnya pemulihan ekonomi.
"Seiring kenaikan pertumbuhan tahun depan, inflasi juga akan merangkak naik mendekati tingkat pra-pandemi sebesar 3,0 persen, yang masih dalam rentang target Bank Indonesia 2 persen hingga 3 persen," jelas Jiro.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Impor
Sementara itu, kata Jiro, dari sisi perdagangan impor meningkat sejalan dengan permintaan domestik. Namun hal tersebut diimbangi oleh ekspor yang tumbuh lebih cepat.
"Mengingat perdagangan dan pembiayaan global masih menghadapi sejumlah tantangan, akan sangat penting bagi para pembuat kebijakan untuk terus mengambil langkah-langkah yang dapat mengendalikan pandemi, mendukung pemulihan ekonomi, dan melaksanakan reformasi domestik," jelasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement