Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengapresiasi salah satu pengusaha UMKM di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Pengusaha ini berani mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan plafon Rp 200 juta bertenor 5 tahun.
"Penyaluran KUR diharapkan dapat berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional," kata Airlangga saat mengunjungi Omah Aneka Satwa dan Seni (OASSE) di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (24/9/2021).
Kemudahan akses KUR kata Airlangga merupakan upaya pemerintah mempermudah masyarakat dalam mengakses pembiayaan. Apalagi saat ini pemerintah memberikan subsidi 3 persen kepada debitur KUR.
Advertisement
Pencapaian realisasi KUR saat pandemi Covid-19 tahun di 2020 tercatat sebesar Rp 198,53 triliun. Angka ini lebih baik dibandingkan masa pra pandemi di 2019 yang sebesar Rp 140,1 triliun. Demi membantu masyarakat Pemerintah pun meningkatkan target penyaluran KUR menjadi Rp 285 triliun.
Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya yakni dengan mengeluarkan relaksasi kebijakan KUR. Antara lain peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta. Tambahan subsidi bunga KUR sebesar 6 persen pada 2020 dan 3 persen pada 2021. Penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR, serta relaksasi persyaratan administrasi.
"Jangan takut untuk mengambil KUR, karena sekarang Pemerintah menanggung bunganya 3 persen dari 6 persen, dan pinjaman ini juga sudah diasuransikan dengan Jamkrindo dan Askrindo, jadi bank tidak perlu khawatir kalau masih ada gagal bayar," jelas Airlangga.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Realisasi KUR 2021
Realisasi KUR dari Januari - 20 September 2021 telah mencapai Rp 183,78 triliun atau 64,48 persen dari target. Pembiayaan ini telah disalurkan kepada 4,90 juta debitur. Sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp 322 triliun dengan non performing loan sebesar 1,14 persen.
Secara khusus realisasi KUR di Provinsi Jawa Tengah sejak tahun ini sampai 20 September telah mencapai Rp 32,97 triliun yang disalurkan kepada 952.096 debitur. Porsi penyaluran KUR di Provinsi Jawa Tengah selama 2021 per sektor terbesar disalurkan pada sektor perdagangan (49,74 persen) disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan (24,29 persen), dan jasa-jasa (12,93 persen).
Sedangkan realisasi KUR di Kabupaten Klaten pada periode yang sama telah mencapai Rp 1,3 triliun yang disalurkan kepada 36.161 debitur. Porsi penyaluran KUR di Kabupaten Klaten selama 2021 per sektor terbesar disalurkan pada sektor perdagangan (52,99 persen), disusul sektor industri pengolahan (17,55 persen), jasa-jasa (14,87 persen), dan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan (13,35 persen).
Â
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement