Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk melakukan pemeliharaan jalan di Lintas Timur Sumatera di Lampung.
Dana tersebut digunakan untuk preservasi Lintas Timur Sumatera ruas Simpang Penawar-Gedong Aji Baru-Rawajitu, yang terkoneksi antara kawasan industri tambak udang Bumi Dipasena di Tulangbawang dengan pusat perekonomian Kota Bandar Lampung hingga Pelabuhan Bakauheni, dan ruas Pematang Panggang-Simpang Bujung Tenuk untuk Jalan Lintas Timur.
Baca Juga
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Rien Marlia mengatakan, preservasi kedua ruas jalan nasional tersebut bertujuan untuk mendukung konektivitas di Lampung.
Advertisement
"Kedua ruas ini akan meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa untuk meningkatkan kinerja Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS) di wilayah Sumatera bagian Selatan khususnya, dan wilayah lintas Sumatera pada umumnya," kata Rien dalam keterangan tertulis, Senin (27/9/2021).
Rien menyampaikan, peningkatan kualitas layanan ruas Simpang Penawar-Gedong Aji Baru-Rawajitu juga diharapkan dapat mendukung pengembangan industri tambak udang rakyat Bumi Dipasena Lampung, yang nantinya akan berdampak pada peningkatan ekspor perikanan nasional.
"Kita berusaha untuk mendukung jalan menuju kawasan industri tambak udang tersebut, sehingga dapat memudahkan jalur distribusi pemasaran produk tersebut," ungkapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dimulai Sejak 2020
Preservasi ruas Simpang Penawar-Gedong Aji Baru-Rawajitu telah dimulai sejak 2020, dan ditargetkan selesai 2022 dengan nilai kontrak Rp 184,7 miliar. PT Yasa Patria Perkasa-PT Ananda Pratama lewat skema Kerja Sama Operasi (KSO) bertugas sebagai penyedia jasa dalam proyek ini.
"Total panjang rehabilitasi jalan sepanjang 33,1 km, pemeliharaan rutin jalan 31,1 km dan pemeliharaan rutin jembatan 147,35 m. Saat ini progresnya sebesar 30,12 persen," terang Rien.
Selanjutnya, preservasi ruas Pematang Panggang-Simpang Bujung Tenuk untuk Jalan Lintas Timur juga dimulai ssjak 2020 dan ditargetkan selesai 2022. Proyek dengan nilai kontrak Rp 197,1 miliar ini dikerjakan oleh penyedia jasa PT Wahana Jaya Prima.
Total panjang rekonstruksi jalan sepanjang 30,9 km, pemeliharaan rutin jalan 49,6 km dan pemeliharaan rutin jembatan 1129,8 m. Saat ini progresnya sebesar 37,81 persen.
Advertisement