Sukses

Pakar Keuangan Bocorkan 3 Kesalahan Umum yang Lulusan Baru Sering Lakukan

Tidak menjadi heran, ada beberapa lulusan baru yang melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan keuangan.

Liputan6.com, Jakarta Lulusan baru atau yang dikenal dengan fresh graduate adalah angkatan kerja yang baru saja ingin mengenal dunia kerja. Ada akan banyak melakukan lamaran kerja ke berbagai perusahaan sesuai bidangnya masing-masing.

Momen ini adalah kesempatan mereka untuk memiliki finansial sendiri dan mengelola keuangan untuk pertama kalinya. Tidak menjadi heran, ada beberapa lulusan baru yang melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan finansial.

Hal tersebut yang harus diwaspadai jika Anda merupakan lulusan baru. Apabila tidak menjaga dan mengelola keuangan dengan baik, tagihan yang dimiliki bisa menumpuk dengan cepat. Risiko untuk terjerat dengan utang pun juga semakin lebih cepat.

Ada beberapa kesalahan umum yang biasanya dilakukan lulusan baru. Para pakar keuangan membocorkan kesalahan umum tersebut agar menghindari pekerja fresh graduate lainnya melakukan kesalahan yang serupa.

Melansir laman CNBCC, Rabu (29/9/2021), berikut adalah kesalahan umum yang dilakukan dan bagaimana solusi untuk menghindari kesalahan yang sama. Yuk, disimak!

 

 

2 dari 4 halaman

Tidak Siap dengan Pengeluaran

Biaya hidup akan bertambah dengan cepat. Hal ini penting untuk mengetahui setiap pembayaran bulanan yang Anda lakukan sehingga tidak menghabiskan uang dari hasil pendapatan Anda.

“Banyak mahasiswa yang hidup seadanya selama beberapa tahun dan berpikir bahwa semuanya akan berakhir begitu saja ketika mereka mendapatkan pekerjaan yang ‘nyata’,” ujar perencana keuangan di Cambridge Investment Research Christopher Lyman.

Hal umum yang tidak disadari adalah semua pendapatan itu bukan tambahan dan akan terserap oleh pengeluaran tambahan yang belum terbiasa. Oleh karena itu, salah satu biaya utama yang dimiliki adalah pinjaman mahasiswa.

Anda perlu menjadi tahu berapa banyak utang pinjaman mahasiswa dan berapa pembayaran bulanan yang harus dikeluarkan sehingga perencanaan finansial yang dimiliki menjadi lebih teratur,

Dengan melakukan pembayaran secara penuh dan tepat waktu, Anda dapat menghindari pembayaran keterlambatan dan penambahan bunga akibat telat membayar.

Menghabiskan uang untuk perjalanan dan kemewahan tanpa memiliki tabungan dana darurat yang memadai adalah kesalahan yang sering dilakukan orang-orang pada awal karier mereka. 

Menurut direktur pelaksana Transition Planning and Guidance Niv Persaud, Anda masih dapat menikmati diri sendiri, tetapi juga memperhatikan anggaran Anda. Lyman juga menyatakan hal serupa bahwa menerapkan strategi 50/30/20.

Maksudnya, alokasikan pendapatan/upah Anda sebesar 50 persen untuk kebutuhan sewa, makanan, dan utilitas. Sebesar 20 persen digunakan untuk menabung dana pensiun, lalu 30 persen untuk digunakan pada hal-hal yang Anda inginkan.

 

 

3 dari 4 halaman

Membeli Rumah Sebelum Anda Mampu

Ketika berbagai bank mengizinkan Anda membeli rumah dengan uang muka yang kurang dari 20 persen, banyak orang untuk didorong menjadi pemilik rumah lebih awal. 

Sayangnya, menurut Lyman hal itu justru membuat Anda membayar puluhan juta jauh lebih banyak dari harga asli karena adanya penambahan bunga di setiap bulan dan tahunnya.

Contohnya adalah, katakan Anda tertarik untuk membeli rumah seharga Rp7 miliar dengan diskon 5 persen. Lalu, membayar 5 persen untuk biaya uang muka, Anda hanya mendapatkan Rp356,5 juta tanpa bunga.

Namun, jika Anda membayar uang muka sebesar Rp1,42 miliar, Anda dapat menghindari biaya bunga tambahan sebesar Rp1,06 miliar. Selisih dari harga tersebut akan membebani Anda sekitar Rp456,3 juta bunga tambahan dengan asumsi Anda membayar tingkat 2,5 persen selama 30 tahun.

Anda juga harus mempertimbangkan pengeluaran tambahan yang datang dengan membeli rumah, termasuk pajak properti, asuransi rumah, biaya pemeliharaan berkelanjutan, perabotan dan perbaikan tidak terduga.

“Jika Anda tidak memiliki pendapatan untuk mendukung cicilan biaya rumah, Anda mungkin belum siap,” jelas Persaud. Mungkin lebih baik menunggu sampai Anda memiliki pijakan keuangan yang lebih kuat.

 

4 dari 4 halaman

Tidak Memahami Jumlah Take-Home Pay

Kesalahan terakhir yang sering menjadi permasalahan keuangan baru adalah membelanjakan sesuatu yang lebih dari pendapatan/penghasilan per bulan Anda karena Anda tidak dapat menghitung potongan pajak dan biaya lainnya.

Pastikan untuk membaca gaji pertama Anda dengan saksama dan memahami sebenarnya berapa banyak penghasilan yang Anda akan hasilkan. Tidak hanya itu, Anda juga perlu tahu berapa banyak Anda akan membayar pajak.

Pada karier awal Anda, kemungkinan lebih sulit untuk mendapatkan lebih banyak uang dibandingkan menurunkan pengeluaran Anda. 

“Jika Anda mendapati diri menghabiskan uang lebih banyak dari yang dihasilkan, Anda mungkin perlu melakukan beberapa pemotongan,” tutup Lyman.

Reporter: Caroline Saskia