Sukses

Cerita Lady Gaga Tak Punya Simpanan dan Berutang Rp 42 Miliar Usai Tur Monster Ball

Lagu-lagu Lady Gaga yang sesuai dengan selera pasar membuat produksi album yang dijual mencetak lebih dari 11 juta album.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai musisi yang sudah mendunia, Lady Gaga telah menerima berbagai penghargaan di antaranya tiga Grammy pada 2019. Dua penghargaan untuk lagu berjudul ‘Swallow’ dan satunya ‘Joanne’. 

Kedua lagu tersebut semakin mendunia semenjak ia bermain sebagai tokoh utama pada drama musikal ‘A Star is Born’.

Di usianya yang menginjak 32 tahun, nama asli yang masih tidak banyak diketahui publik yaitu Stefani Germanotta.

Berbagai nominasi dari lagu terbaik hingga pemain terbaik juga ia kantongi pada Academy Award 2019. Nominasi Oscar pertamanya diterima pada 2016 untuk nominasi ‘Lagu Asli Terbaik’ yang berjudul ‘The Hunting Ground’.

Terlepas dari seluruh prestasinya di industri musik, Gaga, nama panggungnya, pertama kali mengubah industri musik melalui debut perdananya pada 2008 bernama ‘The Fame’. Saat itulah, dia memenangkan sembilan penghargaan dari Grammy dan melakukan tur musik.

Lagu-lagunya yang sesuai dengan selera pasar membuat produksi album yang dijual mencetak lebih dari 11 juta album.

Masa-masa tersebut bisa dikatakan sebagai masa jaya bagi Gaga dalam membangun kekayaannya dalam lingkup yang cukup besar.

 

 

2 dari 3 halaman

Terjerat Utang

Namun, masa kejayaan yang terlihat indah menemukan jurang yang cukup curam sehingga membuatnya menjadi bangkrut dan harus berutang sebesar USD 3 juta atau senilai Rp 42 miliar setelah melakukan tur ‘Monster Ball’.

“Saya benar-benar bangkrut setelah perpanjangan pertama ‘The Monster Ball’’," ujarnya kepada Financial Times, setelah melakukan tur dunia keduanya dari 2009 sampai 2011.

Hal menariknya adalah selama melakukan tur dan kontrak, Gaga tidak mengetahui bahwa ia sedang terjerat utang yang berujung membuat dirinya bangkrut. Ia sangat menyayangkan hal tersebut dan mengatakan ‘Lucunya karena saya tidak tahu!”.

Informasi tersebut justru diketahui ketika semua orang meneleponnya dan memberitahu bahwa ia sudah tidak lagi mempunyai cadangan kas atau tabungan. Ucapan tersebut terdengar konyol dan membuatnya tidak mempercayai hal tersebut.

“Ini konyol, saya punya lima single No. 1 dan mereka justru berkata ‘Yah Anda berhutang USD 3 juta’”, jelas Gaga.

Melansir dari Financial Times dan CNBC, alasan Gaga bisa keluar dari keterpurukan yang ia alami berkat ‘kualitas dan popularitas’ belaka yang ia miliki sebagai seorang musisi terkenal karena sudah melakukan apa yang menjadi tugasnya.

Pada tahun 2021, kekayaan bersih Lady Gaga diperkirakan mencapai USD 320 juta setara Rp 4,5 triliun. Dia saat ini menandatangani kontrak dengan Interscope Records.

 

 

3 dari 3 halaman

Keindahan Bermusik

Namun, seperti apa yang sudah ia paparkan kepada media, mengejar karier tidaklah melulu mengenai materi. “Keindahan bagi saya tentang menjadi seorang seniman adalah bahwa mimpi tidak akan pernah mati,” jelas Gaga.

Motivasinya untuk dapat terus berkarya melalui musik-musiknya saat ini karena tidak pernah terobsesi mencari materi semata. Pernyataan tersebut dengan lantang ia katakan bahwa dirinya tidak terlalu peduli dengan uang dan perhatian publik.

“Hanya cinta dari penggemar saya. Jadi, bagi saya ini tentang seberapa setianya dan seberapa baik saya untuk bisa menjadi seorang seniman,” paparnya.

Ringkasnya, pada dasarnya ia memang tidak terlalu memedulikan tentang kondisi keuangan atau pencarian materi dalam bermusik selama ini di industri kreatif. Gaga tidak keberatan menghabiskan banyak uang untuk hal-hal penting, salah satunya tur/konser.

“Hal besar yang saya beli adalah katup jantung untuk ayah saya, Rolls-Royce untuk orang tua, dan biaya ulang tahun mereka. Selain itu, saya memasukkan semuanya untuk melakukan pertunjukan musik,” tutup Gaga.

Reporter: Caroline Saskia

 

 

Video Terkini