Sukses

Kasus Covid-19 di Luar Jawa Bali Capai 62,84 Persen dari Total Nasional

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merinci tren perbaikan tingkat recovery rate hingga tingkat case fatality rate di wilayah di luar Jawa-Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto merinci tren perbaikan tingkat recovery rate hingga tingkat case fatality rate di wilayah di luar Jawa-Bali. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan ada tren perbaikan dari evaluasi pada pekan lalu.

“Kasus aktif nasional sebanyak 42.769 kasus, untuk distribusi luar Jawa-nya sebesar 62,84 persen dan kalau kita lihat dari kesembuhan nasional yang 95,62 persen, di luar Jawa-Bali adalah 94,96 persen, tingkat kematian nasional 3,36, luar Jawa Bali 3,08 persen,” tuturnya dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin (27/9/2021).

Ia juga merinci perolehan di masing-masing provinsi di luar wilayah Jawa-Bali. Diantaranya, Sumatera dengan perbandingan dari 9 Agustus dan 29 September 2021, tingkat recovery rate telah mencapai 94,68 persen, serta case fatality rate sebesar 3,35 persen.

“Tingkat penurunan kasus mendekati 90 persen atau turun ke 89,06 persen,” katanya.

Kemudian, untuk Nusa Tenggara, tingkat recovery rate sebesar 96,4 persen, case fatality rate sebesar 2,32 persen, dan penurunan kasus Covid-19 sebesar 89,74 persen.

Kemudian Kalimantan tingkat recovery rate sebesar 94,78 persen, case fatality rate sebesar 3,14 persen, serta penurunan kasus sebesar 85,92 persen.

“Sulawesi tingkat recovery rate sebesar 95,21 persen, case fatality rate sebesar 2,62 persen, dan penurunan kasus aktif sebesar 84,10 persen,” tuturnya.

Kemudian untuk wilayah Maluku-Papua tingkat recovery rate sebesar 95,55 persen, case fatality rate sebesar 1,66 persen, dan tingkat penurunan kasusnya sebesar 82,3 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kasus Aktif per 100 Ribu Penduduk

Lebih lanjut, Menko Airlangga menuturkan kasus konfirmasi aktif per 100 ribu penduduk juga terjadi penurunan atau menunjukkan tren yang baik.

Ia mengatakan bahwa provinsi Kalimantan Utara masih ada di tingkat level tiga sementara Kalimantan Timur masih berada di tingkat level dua.

“Serta yang lainnya ada di tingkat satu, tentu ini hanya terkait dengan kasus konfirmasi tingkat konfirmasi per 100 ribu penduduk,” katanya.

Secara keseluruhan situasi provinsi di luar Jawa-Bali di level empat asesmen pada 13 Agustus yang lalu sebanyak 11 provinsi.

“Dan pada tanggal 26 September itu sudah hampir seluruh provinsi sudah nol,” katanya.

Kemudian level asesmen tiga itu diantaranya provinsi Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Aceh dan Papua.

“Kemudian, level 2 terdapat 21 provinsi dan level asesmen satu itu (provinsi) Lampung,” tukasnya.

 

3 dari 3 halaman

Rincian

Lebih lanjut, Menko Airlangga merinci ada sejumlah kabupaten kota yang menjalankan PPKM level 1-4. Diantaranya Aceh Tamiang tetap berada di PPKM Level tiga, sementara Pidie ada penurunan level dari PPKM Level 4 ke level 3.

“Walau masih kita berlakukan di level empat,” katanya.

Sementara itu, Sumatera Barat menjalankan PPK Level 3, Banjarbaru tetap di Level 3, Banjarmasin ada penurunan level ke PPKM Level 2.

“Meski ini diberlakukan tetap (sesuai dengan asesmen minggu lalu). Balikpapan level 3, Kutai Kartanegara level 2, Tarakan dan Bulungan di Level 3, meski ini tetap diberlakukan level 4 hingga minggu depan,” katanya.