Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Rupiah tertekan seiring naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Mengutip Bloomberg, Selasa (28/9/2021), rupiah dibuka di angka 14.261 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.252 per dolar AS.
Baca Juga
Rupiah berada di 14.258 per dolar AS pada pukul 10.34 WIB. Sejak pagi, kurs rupiah bergerak di kisaran 14.256 per dolar AS hingga 14.270 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah sudah melemah 1,48 persen.
Advertisement
"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini dengan menguatnya kembali tingkat imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun. Kemarin yield sudah mencapai kisaran 1,51 persen, level tertinggi sejak 29 Juni 2021," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Selasa (28/9/2021).
Menurut Ariston, kenaikan imbal hasil obligasi AS biasanya karena ekspektasi pengetatan moneter di Negeri Paman Sam. The Fed diekspektasikan akan memulai program tapering yaitu mengurangi pembelian obligasi pada akhir tahun ini dan mengakhiri pembelian pada pertengahan tahun depan.
Selain itu, lanjut Ariston, penurunan minat pasar terhadap aset berisiko pagi ini di mana indeks saham Asia terlihat melemah, juga bisa menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kekhawatiran pasar terhadap pemulihan ekonomi global meninggi karena meningkatnya kasus COVID-19 di dunia.
"Dari dalam negeri, situasi pandemi yang semakin baik mungkin bisa menahan pelemahan rupiah," ujar Ariston.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus Covid-19 dan Prediksi Rupiah
Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Senin (27/9) bertambah 1.390 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,21 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 118 kasus sehingga totalnya mencapai 141.585 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 3.771 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,03 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 40.270 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 87,16 juta orang dan vaksin dosis kedua 48,92 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.280 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.240 per dolar AS.
Pada Senin (27/9), rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.253 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.258 per dolar AS.
Advertisement