Sukses

Sapa Nasabah Pegadaian, Erick Thohir: Enggak Apa-Apa Utang Kalau untuk Produktif

Menteri BUMN Erick Thohir mengajak enam finalis GirlsTakeOver untuk meninjau langsung kolaborasi dalam holding Ultra Mikro di salah satu kantor BRI di Jakarta, Selasa (28/9/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengajak enam finalis GirlsTakeOver untuk meninjau langsung kolaborasi dalam holding Ultra Mikro di salah satu kantor BRI di Jakarta, Selasa (28/9/2021).

Pada kesempatan tersebut, ia berkesempatan untuk menyapa salah satu nasabah dari Pegadaian yang akan mengajukan pinjaman ke Pegadaian.

Terlihat nasabah yang menggunakan kacamata tersebut akan menggadaikan cincin kawinnya karena pekerjaannya yang terdampak pandemi covid-19. Sehingga ia harus menjual segala aset yang dimilikinya.

Dengan telah mulai bangkitnya usaha saat ini, ia menggadaikan cincin kawinnya untuk bisa kembali bekerja sebagai fotografer. Rencananya uang tersebut akan digunakan membeli kamera.

“Gadai Cincin pak, cincin kawin. Lagi butuh modal, usaha saya di bidang foto, aset kami sempat dijual, dan sekarang jadi baru mulai lagi,” katanya.

Menteri Erick menanyakan kesiapan nasabah tersebut untuk mau mengambil KUR dari BRI selain dari menggadaikan cincin berharganya.

“Kamu ambil KUR gak?” tanya Menteri Erick.

“Kalau utang buat produktif enggak papa, kadang-kadang kita enggak disiplin, utang buat usaha dipakai makan. Nah dipakai beli motor itu problem,” tambahnya.

Menteri Erick menambahkan, jika memanfaatkan utang bagu kegiatan produktif, serta hasil dari kegiatan tersebut baru bisa digunakan untuk kegiatan konsumtif.

“Bahwa utang ini untuk produksi untungnya baru dipakai makan atau konsumtif, di UMKM kadang ada godaan, ini dipakai untuk hal-hal konsumtif,” katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Program Pinjaman

Menteri Erick kemudian melanjutkan meminta nasabah tersebut untuk mempelajari lebih jauh tentang program pinjaman, baik dari BRI maupun PNM.

“Ada PNM ada BRI, coba dipelajari ya,” katanya.

Diketahui, nasabah tersebut jika dalam keadaan banyak pekerjaan, mampu mengumpulkan pendapatan sekitar Rp 8 juta dalam satu bulan.

Hal ini yang menjadi landasan Menteri Erick meminta nasabah tersebut untuk mau mencoba program pinjaman dari Holding Ultra Mikro, baik BRI maupun PNM.