Sukses

Ada Penumpang Anak di Pesawat, Citilink Sebut Sudah Dapat Izin Satgas Covid-19

Citilink Indonesia menyatakan bahwa penerbangan pesawat QG 944 rute Jakarta-Batam pada Senin (27/9/2021) lalu sudah mengikuti arahan yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Citilink Indonesia bernomor penerbangan QG 944 rute Jakarta-Batam terpaksa mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan pada Senin 27 September 2021 sore.

Pendaratan darurat terpaksa dilakukan pesawat tipe Airbus 320 ini lantaran ada penumpang anak-anak yang melepas penutup tuas pintu darurat.

Peristiwa ini turut menimbulkan pertanyaan besar, karena anak seharusnya belum bisa menumpangi pesawat. Ketentuan ini tertera dalam Surat Edaran (SE) Nomor 17 Tahun 2021, yang masih berlaku untuk izin naik pesawat selama masa pelonggaran PPKM.

Namun, Citilink Indonesia menyatakan jika penerbangan pesawat QG 944 rute Jakarta-Batam pada Senin (27/9/2021) lalu sudah mengikuti arahan yang ada. Termasuk dalam hal pengangkutan anak di dalam pesawat.

"Citilink mengangkut anak-anak atas izin dan rekomendasi dari tim Satgas Covid-19 setempat (Bandar udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang)," ujar VP Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia Diah Suryani dalam keterangan tertulis, Selasa (28/9/2021).

Namun, tidak disebutkan lebih detil bagaimana identitas anak yang dibawa dalam penerbangan yang terpaksa melakukan pendaratan darurat di Palembang tersebut.

Usai melakukan pendaratan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, pesawat Citilink QG 944 akhirnya bisa melanjutkan penerbangan ke Bandara Hang Nadim Batam selepas Maghrib.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

6 Penumpang Tak Lanjutkan Perjalanan

Kendati demikian, General Manager Angkasa Pura II Tommy Arisdianto mengabarkan, peristiwa pendaratan darurat pesawat Citilink ini membuat enam orang penumpang tidak melanjutkan perjalanan hingga ke tujuan akhir di Batam.

Termasuk diantaranya dua penumpang anak-anak. Namun tidak disebutkan, apakah penumpang yang tidak lanjut terbang termasuk kedua anak ini punya keterkaitan dengan peristiwa penarikan tuas pintu darurat pesawat atau tidak.

"Kalau tidak salah ada empat orang dewasa dan dua anak-anak yang menunda keberangkatan. Mungkin nanti diurus oleh pihak maskapai," kata Tommy.