Liputan6.com, Jakarta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) kembali mengingatkan masyarakat agar tidak sembarang pamer sertifikat vaksin di media sosial. Apalagi aplikasi PeduliLindungi akan terkoneksi dengan platform digital e-commerce seperti Gojek, Grab, Tokopedia, hingga Traveloka pada Oktober 2021 mendatang.
Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno mengatakan, perlindungan data pribadi jadi hal yang sangat penting saat hampir seluruh aktivitas kini telah terhubung secara online.
Agus menilai, tanggung jawab tersebut bukan hanya diemban oleh perusahaan penyedia jasa layanan digital, tapi juga seluruh konsumennya.
Advertisement
"Konsumen juga mempunyai tanggung jawa pada dirinya sendiri, tidak mudah untuk menyerahkan data pribadi untuk hal-hal yang tidak penting. Jadi ini juga harus dipahami oleh masyarakat, oleh konsumen, jangan sampai data pribadi justru diumbar," ungkapnya kepada Liputan6.com, Rabu (29/9/2021).
Menurut dia, pencurian data pribadi secara digital saat ini sangat marak terjadi di tengah masyarakat. Agus pun khawatir kasus serupa terjadi pada PeduliLindungi, yang mulai bulan depan akan terhubung dengan berbagai aplikasi online lain.
"Contoh vaksin lah, ketika sudah mendapat kartu vaksin kemudian di-posting. Padahal di dalam barcode itu kan ada data pribadi mereka. Ini yang harusnya bisa diantisipasi oleh masyarakat kita," imbuhnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Literasi Masih Rendah
Literasi digital kebanyakan masyarakat Indonesia disebutnya masih sangat minim. Sehingga hal tersebut perlu diedukasi, agar jangan sampai pihak konsumen terlalu mudah mengumbar data pribadi supaya tidak terjadi kebocoran.
"Pelaku usaha atau perusahaan penyedia jasa aplikasi juga mempunyai tanggung jawab untuk melindungi data pribadi penggunanya. Termasuk juga konsumen atau masyarakat punya aware terhadap data pribadinya masing-masing," ujar Agus.
Advertisement