Sukses

Erick Thohir Pilih Sharon untuk Duduki Kursi Panas Menteri BUMN

Erick Thohir menyebut bahwa kursi Menteri BUMN adalah kursi panas. Hal ini karena banyak tantangan dan penuh tekanan bagi seseorang yang menduduki kursi tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menentukan posisi enam perempuan muda yang akan menggantikan enam posisi pucuk pimpinan di Kementerian BUMN dan Perusahaan BUMN. Menteri Erick menunjuk Sharon, untuk menempati kursi Menteri BUMN.

Selama satu hari, Sharon asal Bekasi akan menggantikan posisi Menteri Erick memimpin rapat di Kementerian BUMN beserta jajarannya pada Kamis (30/9/2021) besok.

“Sharon kamu gantiin saya, tentu hari Kamis, itu rapat pimpinan kamu mimpin rapat,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/9/2021).

Ada dua hal yang diminta Erick Thohir untuk diperhatikan Sharon. Pertama adalah keberlangsungan program kesetaraan gender. Kedua program kementerian yang terfokus pada edukasi, lingkungan hidup, dan UMKM.

“Nanti ada dua hal, salah satunya itu memastikan program kesetaraan gendernya berjalan atau tidak, bagaimana program kementerian itu sekarang akan fokus ke keberpihakan ke bidang 3, education, UMKM, Lingkungan hidup,” katanya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kursi Panas

Sebelumnya, Erick Thohir dihadapkan dengan dua sosok antara Putri dan Sharon, sesaat sebelum menentukan. Menteri Erick menyebut bahwa kursi Menteri adalah kursi panas, dalam artian, banyak tantangan dan penuh tekanan.

“Ini pilihannya sulit, karena menjadi menteri BUMN itu gak mudah, penuh tekanan, tantangan, kursinya pun panas, saya lihat, kedua kakak-kakak ini, Sharon dan Putri, ada kelebihan ada kekurangan,” katanya.

Bahwa, lanjut Erick, ada poin penting yang harus diperhatikan sebagai seorang pemimpin. Dimana poin pentingnya adalah mampu mengidentifikasi kekurangan seorang pemimpin.

“Waktu bertemu, saya kasih pertanyaan yang mungkin buat kaget. Biasanya kan pemimpin itu ditanya kelebihan apa, yang ‘Aku begini loh, aku begitu loh’ tapi tak pernah mengakui kekurangan sebagai pemimpin, padahal kuncinya mengakui kekurangan,” tuturnya.