Sukses

Harga Minyak Stabil Meskipun Stok di AS Terus Meningkat

Harga minyak stabil mengabaikan sentimen bearish seperti persediaan minyak mentah di AS yang terus naik.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak tetap stabil pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta), setelah sebelumnya sempat naik di atas USD 80 per barel.

Harga minyak stabil mengabaikan sentimen bearish seperti persediaan minyak mentah di AS yang terus naik dan juga nilai tukar dolar AS yang menguat.

Mengutip CNBC, Jumat (1/10/2021), harga minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik 21 sen menjadi USD 78,85 per barel pada 08.56 GMT. Sedangkan untuk pengiriman Desember berada di USD 78,35 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah AS naik 32 sen menjadi USD 75,15 per barel.

Stok minyak dan bahan bakar AS meningkat 4,6 juta barel hingga 24 September menjadi 418,5 juta. Hal tersebut diungkap oleh Administrasi Informasi Energi (EIA) Departemen Energi AS.

Di sisi lain, nilai tukar dolar AS bertahan di dekat level tertinggi dalam satu tahun. Hal ini membuat harga minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Namun, dua sentimen bearish tersebut tertahan dengan adanya ekspektasi defisit pasokan yang berkelanjutan. Citigroup memperkirakan saldo minyak rata-rata defisit 1,5 juta barel per hari selama enam bulan ke depan. Bahkan dengan peningkatan pasokan yang berkelanjutan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pertemuan OPEC

Minggu depan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, diperkirakan akan memegang pakta untuk menambah 400.000 barel per hari (bph) ke produksi mereka untuk November.

"(Peningkatan ini) kemungkinan akan menjamin penurunan persediaan minyak untuk sisa tahun ini,” kata analis PVM Tamas Varga.

Kenaikan persediaan AS terjadi karena produksi di Teluk kembali ke sekitar tingkat sebelum Badai Ida melanda.