Sukses

Potret Penampakan Jam Tangan Termahal di Dunia, Harganya Rp 243,2 Miliar

Arloji antik ini akan muncul lagi di Academy Museum of Motion Pictures yang baru di Los Angeles, California.

Liputan6.com, Jakarta Jam tangan Rolex sejak dilelang sebesar USD 17 juta (Rp 243,2 miliar) pada 2017 sempat menghilang dari pandangan publik. Kini, arloji tersebut muncul lagi di Academy Museum of Motion Pictures yang baru di Los Angeles, California.

Model dan desainnya yang klasik sempat tidak menarik perhatian publik ketika dirilis pada 1960-an, hingga akhirnya barang ini menjadi ikonik setelah dimiliki oleh Newman. Kini, pameran di museum tersebut akan dibuka minggu ini pada 30 September 2021, kemarin.

Barang mahal ini, Rolex Cosmograph ‘Paul Newman’ Daytona Ref 6239 pernah menjadi milik Paul Newman, salah satu aktor AS yang menjalankan hobinya dengan mengoleksi arloji mahal. Istrinya, Joanne  memberikan hadiah tersebut sebagai bentuk apresiasi pada suaminya.

Sebagai salah satu barang kebangaan di museum, arloji ini menjadi salah satu sponsor untuk memberikan fasilitas pengaturan barang langka yang dipajang di museum agar dapat menarik perhatian para penggemar untuk datang melihat.

Melansir dari Hypebeast dan Robb Report, Jumat (2/10/2021), selain memiliki nilai sejarah, pembuat jam mahal ini juga meluncurkan Galeri Rolex untuk memberikan pengalaman yang berbeda dimensi. 

Hal ini bertujuan untuk mendedikasikan perjalanan panjang sang arloji dengan mengusung tema ‘Stories of Cinema’.

Nantinya, pameran khusus Rolex akan menggunakan instalasi khusus yang mengungkapkan berbagai aspek dari pembuatan film, termasuk teknologi, seniman/aktris, sejarah, dan dampak sosial.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Hilangnya Keberadaan Arloji

Awalnya, setelah pelelangan yang dilakukan di Philips New York pada 2017, jam tangan tersebut langsung hilang dari pandangan publik. Tidak banyak yang mengetahui keberadaan barang tersebut, hingga muncul spekulasi bahwa terjadi pelelangan lagi yang dilakukan secara online.

Asumsi-asumsi yang muncul adalah perusahaan Rolex kembali membeli jam tangan tersebut.

Ketika pengumuman pameran Rolex muncul setelah empat tahun hilang dari pandangan publik, antusias tersebut disambut positif dan meriah di kalangan penggemar barang-barang antik dan Rolex.

Museum yang berbasis di Los Angeles, California menarik perhatian beberapa orang sehingga membuat beberapa perusahaan menawarkan saham kepemilikan fraksional dalam USD 100 ribu (Rp1,43 miliar) Patek Philippe.

Renzo Piano sebagai salah satu arsitektur terkenal yang ikut terlibat dalam merancang gedung museum mencakup luas gedung sebesar 50 ribu kaki persegi, desain dua teater, dan studio pendidikan berusaha dikemas secara epik untuk memuaskan mata para pengunjung nantinya.

Reporter: Caroline Saskia

Â