Sukses

Harga Minyak Naik, Dekati Level Tertinggi 3 Tahun

Harga minyak naik di atas USD 78 per barel pada hari Jumat.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik di atas USD 78 per barel pada hari Jumat, mendekati level tertinggi tiga tahun minggu ini. Naiknya harga minyak ini didukung oleh pasokan yang ketat karena pembatasan pasokan OPEC+, pemulihan permintaan dan dolar AS yang lebih lemah.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, bertemu pada hari Senin. Kelompok ini perlahan-lahan melepaskan rekor pengurangan produksi yang dibuat tahun lalu, meskipun sumber mengatakan sedang mempertimbangkan untuk melakukan lebih banyak lagi.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (2/10/2021), harga minyak mentah Brent naik 1 persen diperdagangkan pada USD 79,13 per barel, menuju kenaikan mingguan keempat. West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,9 persen menjadi USD 75,71 per barel dan ditetapkan untuk kenaikan minggu keenam.

"Prospek harga jangka pendek tetap menguat," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM. "Tren harga saat ini adalah salah satu untuk pemulihan," tambahnya.

Harga minyak mentah juga mendapat dukungan dari pelemahan dolar AS. Dolar yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lain dan cenderung mencerminkan selera risiko investor yang meningkat.

Brent telah meningkat lebih dari 50 persen tahun ini dan mencapai tertinggi tiga tahun USD 80,75 pada hari Selasa. OPEC+ menghadapi tekanan dari konsumen seperti Amerika Serikat dan India untuk memproduksi lebih banyak guna membantu menurunkan harga.

Jeffrey Halley, analis di broker OANDA, mengatakan ada potensi pertemuan OPEC+ Senin mengecewakan dalam hal menambah lebih banyak pasokan, mengutip ketidakmampuan beberapa anggota untuk meningkatkan produksi dan daya tarik harga tinggi untuk meningkatkan pendapatan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Harga Gas Naik

“Dengan cara apa pun Anda memotongnya; minyak korslet hanya untuk pemberani dengan kantong yang sangat dalam, ”katanya.

Minyak juga mendapat dukungan karena lonjakan harga gas alam secara global mendorong produsen listrik untuk menjauh dari gas. Generator di Pakistan, Bangladesh dan Timur Tengah telah mulai mengganti bahan bakar.

"Alasan yang paling mungkin untuk harga minyak yang stabil adalah bahwa investor percaya kesenjangan pasokan-permintaan akan melebar karena krisis listrik memburuk," kata Naeem Aslam, analis di Avatrade.