Sukses

Punya Dana Nganggur Gara-Gara Batal Liburan? Mending Diinvestasikan

Pemerintah Sarankan Masyarakat Gunakan Dana Hiburan atau Wisata untuk Investasi

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat kegiatan ekonomi menurun karena adanya larangan bepergian untuk mengurangi tingkat penyebaran virus. Akibatnya pengeluaran belanja tertentu masyarakat menurun seperti biaya untuk hiburan dan wisata.

Direktur Jenderal PPR, Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan penurunan alokasi untuk kebutuhan hiburan tersebut bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi atau meningkatkan investasi yang telah dimiliki. Baik itu di sektor riil maupun melalui instrumen keuangan lainnya. Terlebih untuk investasi pengembangan diri.

"Penurunan alokasi tersebut (belanja hiburan atau wisata) bisa digunakan untuk memulai berinvestasi atau meningkatkan investasi," kata Luky dalam virtual launching ORI020, Jakarta, Senin, (4/10).

Luky mengakui investasi nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Sebab masih banyak masyarakat yang belum paham tentang investasi walau sudah mulai berinvestasi di berbagai kanal investasi.

"Masih banyak masyarakat yang belum paham apa tujuan investasi serta apa investasi yang cocok sesuai kebutuhan," kata Luky.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Waspada Investasi Bodong

Tanpa pengetahuan yang memadai mereka, katanya akan terjebak dengan skema investasi bodong. Investasi dengan janji surga yang menggiurkan. Sebab penawaran investasi ini bisa sampai ke masyarakat melalui berbagai macam jalur.

"Mereka banyak menawarkan melalui yang orang yang kita kenal atau berbagai kanal media," kata dia.

Saat ini sudah banyak investasi yang bisa dipilih masyarakat. Mulai dari emas, reksadana, saham, obligasi hingga kripto. Setiap jenis investasi ini pun memiliki karakteristik berbeda yang perlu diketahui masyarakat. Sehingga bisa memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Reporter: Anisyah Al Faqih

Sumber: Merdeka.com