Sukses

Pertahankan Usaha, Digitalisasi UMKM di Masa Pandemi Menjadi Keniscayaan

Digitalisasi UMKM pada masa pandemi sudah menjadi keniscayaan karena beralih ke teknologi baru merupakan sebuah kewajiban untuk mempertahankan bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia yang menaungi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial baru-baru ini meluncurkan Gerakan #BangkitBersama yang menyasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pada tahap awal, implementasi Gerakan #BangkitBersama ini dimulai dari Solo pada 30 September lalu.

Selanjutnya, gerakan ini secara bertahap akan membidik UMKM di Jabodetabek, Bandung, Medan, Semarang, Surabaya, dan daerah-daerah lain di Indonesia.

Langkah GoTo ini mendapat apresiasi dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Dia menyebut digitalisasi UMKM pada masa pandemi sudah menjadi keniscayaan karena beralih ke teknologi baru merupakan sebuah kewajiban untuk mempertahankan bisnis dan mempercepat proses Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Di tengah pandemi seperti sekarang, kita mau tidak mau harus go digital. Ini bukan pilihan, ini kewajiban. Kalau tidak pasti akan mati,” kata Gibran dikutip dari Antara, Senin (4/10/2021).

Dia mengatakan Kota Solo telah berkomitmen untuk membesarkan dan melindungi sektor UMKM. Untuk itu, Gibran berpesan kepada CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya, agar produk-produk UMKM dalam negeri dapat diutamakan dan harus dilindungi.

“Tadi Pak Wishnutama bilang, produk-produk Indonesia harus diutamakan, jangan sampai ada misalnya sajadah, hijab, baju muslim, atau batik yang dari China,” ujar Gibran.

Chief Executive Officer (CEO) dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya mengungkapkan selama masa pandemi Covid-19, pihaknya melihat UMKM tidak menyerah pada keadaan dan berani go-digital. Ada lebih dari empat juta mitra baru yang bergabung di ekosistem GoTo dan 86 persen diantaranya merupakan pengusaha baru.

Namun di sisi lain, lanjutnya, ada tantangan di mana para pelaku UMKM ini harus menghadapi pedagang luar negeri dan pandemi. Oleh karena itu, GoTo merasa punya tanggung jawab besar untuk bangkit bersama. Pendekatan yang dilakukan GoTo sangat hyperlocal, terutama dengan konsumen setempat.

Tujuannya agar lebih banyak pengusaha daerah bisa go digital. Untuk itu, kata William, solusi yang dihadirkan GoTo selalu didasari atas semangat untuk mengatasi permasalahan di daerah sehingga UMKM local selalu bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Kami berbisnis dengan hati nurani. Sehingga, strategi kami di GoTo adalah mengoptimalkan apa yang terbaik buat mitra kami dan UMKM. Kami percaya kalau kami memberikan yang terbaik untuk mitra, bisnis pasti bertumbuh sejalan,” ujarnya.

Menurut William, salah satu komitmen GoTo adalah memilih untuk tidak membuka platform bagi pedagang dari luar negeri. Ini merupakan wujud perlindungan GoTo terhadap UMKM Indonesia. Sebagai karya anak bangsa, GoTo harus berpihak dan menjadi mitra yang paling mengerti dan strategis buat UMKM.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pemulihan Ekonomi

Senada, CEO Grup GoTo dan CEO GoTo Financial Andre Sulistyo mengatakan GoTo berusaha berkontribusi untuk pemulihan ekonomi, dan hal inilah yang menjadi alasan lahirnya Gerakan #BangkitBersama. Menurutnya, dengan spirit kebangkitan bersama itu, GoTo siap berkontribusi dalam pemulihan ekonomi melalui digitalisasi.

“Kami melihat, digitalisasi punya peran penting mengubah usaha offline yang tidak bisa buka karena pandemi, bisa dijembatani. GoTo ingin terus berkontribusi supaya UMKM bisa tetap berjualan, bisa membantu operasional, dan pengelolaan. Kami ingin terus berinovasi agar bisa menjadi jembatan. Inisiatif #BangkitBersama kami susun supaya fokus di daerah, agar lebih banyak UMKM bisa masuk ke ekosistem,” kata Andre.

Sebagai ekosistem karya anak bangsa yang berpihak pada UMKM lokal, lewat gerakan #BangkitBersama GoTo menghadirkan berbagai inisiatif untuk membantu UMKM beradaptasi dan tumbuh di tengah pandemi, mendorong daya beli konsumen pada produk lokal, hingga membantu mitra driver tetap produktif, sehat, dan aman.