Liputan6.com, Jakarta Memasuki bulan Oktober menandakan kita akan segera merayakan akhir tahun dalam beberapa bulan lagi. Hanya perlu sekitar dua bulan lagi untuk berganti tahun selanjutnya.
Mungkin sebagian dari Anda sudah mulai kembali mengevaluasi keuangan dan tabungan yang telah disusun di awal tahun. Misalnya, melakukan rekapitulasi atau pencatatan kembali terkait kas yang masuk dan yang keluar.
Baca Juga
Ditambah, selama setahun penuh pandemi masih berlangsung dan beberapa kegiatan masih harus dirumahkan.
Advertisement
Tentunya, Anda memiliki pengalaman dan pengelolaan uang yang cukup berbeda dibandingkan tahun-tahun yang sebelumnya.
Keuangan menjadi salah satu ketidakpastian yang dapat membuat orang merenung. Kecemasan, kekhawatiran, rasa gelisah pasti menyelimuti Anda dua tahun belakangan ini.
Terlepas dari itu semua, setiap dari Anda harus tetap bisa beradaptasi dan terus berjalan agar bisa terus bertahan secara finansial.
Tidak sedikit juga yang mulai menambahkan pendapatannya dengan melakukan pekerjaan sampingan di rumah, melakukan investasi, membuat akun asuransi demi menjamin keberlangsungan hidup, dan cara-cara yang lainnya.
Melansir dari CNBC Make It, Rabu (13/10/2021), terdapat tiga cara yang mungkin dapat menjadi cara atau alternatif baru untuk Anda agar dapat mencapai target keuangan di akhir tahun nanti.
Cara Kelola Finansial
1. Memikirkan Prioritas Utama
Hampir dari setiap orang yang kita temui pasti memiliki prioritas hidup dan kebutuhan yang berbeda-beda. Salah satunya yang A ingin membeli rumah, yang B ingin membeli mobil, sedangkan yang C ingin pergi berlibur untuk melepas stres selama pandemi.
Terlepas dari perbedaan prioritas dan kebutuhan dari setiap orang yang ada, Anda harus menetapkan prioritas yang paling penting untuk dipenuhi.
Hal yang harus Anda lakukan adalah menyisihkan waktu di malam hari untuk memikirkan apa yang menjadi prioritas.
Alih-alih menyarankan untuk menuliskan tujuan dan meninjau kembali tujuan tersebut. Lalu, bandingkan hal tersebut dengan apa yang sudah dilalui tahun lalu.
Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan muncul adalah “Apa yang membuat Anda paling merasa cemas, bahagia, dan lega?”, “Apa yang membuat pikiran Anda terus terjaga sepanjang malam?”. Nantinya, dengan pertanyaan tersebut akan membantu ANda untuk menentukan pilihan dan bergerak maju.
Advertisement
2. Berhemat
Berhemat bukan kegiatan yang harus dilakukan saat terjadi krisis saja, bahkan saat kondisi keuangan masih baik-baik saja. Memiliki tabungan dan dana darurat akan sangat mempermudah Anda untuk mengendalikan dan mengelola keuangan Anda.
Untuk menambah jumlah uang yang ditabung, kurangi kebutuhan yang tidak terlalu penting, misal memilih untuk memasak dibandingkan harus pergi ke tempat makan.
Saran lainnya adalah menyimpan dan menyisihkan enam bulan pengeluaran untuk ditabung ke rekening. Hal tersebut akan membantu Anda menutupi kebutuhan darurat atau kenaikan harga pasar untuk kebutuhan pokok.
Jika Anda ingin menyisihkan lebih banyak, maka Anda perlu membuat pengorbanan yang lebih besar atau mencari cara untuk menambah penghasilan Anda.
3. Ramah Lingkungan
Berkomitmen untuk poin ini terlihat tidak sesuai dengan tujuan keuangan yang sudah Anda susun. Namun, melakukan apa yang baik untuk lingkungan sekitar, pada akhirnya akan baik untuk keuntungan pribadi.
Salah satu hal prioritas yang harus dijalankan konsisten bisa dengan melakukan pembatasan jejak lingkungan. Contohnya, mengurangi konsumsi umum atau tidak membuang makanan sisa.
Untuk mengurangi hal tersebut bisa dilakukan dengan mengurangi untuk belanja online, menabung sebagian uang untuk dialokasikan sebagai pergi berlibur daripada membeli barang. Ketika Anda pergi berlibur, ada nilai dan pengalaman yang diterima dibandingkan hanya sebuah barang yang dibeli.
Selanjutnya, mengurangi penggunaan plastik, tidak boros dalam menggunakan kertas/tisu, mengumpulkan sisa-sisa makanan untuk dijadikan kompos dan diantarkan ke jasa pengambilan kompos.
Meskipun terlihat tidak penting, Anda bisa melakukan perubahan besar dalam masyarakat apabila dapat secara konsisten dan terus menerus menerapkan kebiasaan ini.
Di zaman sekarang, semua orang dituntut untuk membuat kebijakan ramah lingkungan, bumi telah mengalami krisis. Menurut ilmuwan iklim Daniel Swain mengatakan bahwa individu tidak dapat sendirian mengubah praktik dari bisnis global.
Oleh karena itu, penerapan gaya hidup ramah lingkungan ini memang harus mengajak setiap orang untuk sama-sama berkontribusi di dalamnya.
Reporter: Caroline Saskia