Sukses

Realisasi Dana PEN Capai Rp 416 Triliun per 8 Oktober 2021

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melaporkan realisasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melaporkan realisasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mencapai Rp416 triliun sampai dengan per 8 Oktober 2021. Realisasi ini setara dengan 55,9 persen dari pagu indikatif sebesar Rp744 triliun.

"Perkembangan program pemulihan ekonomi ini sampai dengan 8 Oktober itu sudah 55,9 persen atau Rp416, triliun," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (11/10/2021).

Dia merinci, untuk realisasi di sektor kesehatan sudah mencapai Rp106,87 triliun, atau sebesar 49,7 persen. Di mana sebagian digunakan untuk diagnostik 63,2 persen atau sebesar Rp2,96 triliun.

Kemudian untuk sektor perlindungan sosial realisasi anggarannya sudah mencapai Rp121,5 triliun atau 65,1 persen. Adapun ini terdiri dari program PKH sudah 73,4 persen atau Rp20,79 triliun, kartu sembako sudah 58,6 persen atau Rp29,26 triliun,

Lalu untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa 56,2 persen atau Rp16,2 triliun dan bantuan subsidi upah (BSU) 75,6 persen atau Rp6,65 triliun.

Selanjutnya untuk program prioritas realisasinya sudah mencapai 55,7 persen atau Rp65,69 triliun, dukungan UMKM sebesar Rp62,04 triliun atau 38 persen, dan insentif usaha sebesar 95,8 persen.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kebut Vaksinasi Lansia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau Menko Luhut mengatakan dalam upaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 menjelang libur natal 2021 dan tahun baru 2022, Pemerintah akan mempercepat vaksinasi untuk lansia.

“Untuk mengantisipasi Natal dan tahun baru, tingkat vaksinasi lansia perlu terus dikejar terutama untuk wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Sehingga jika terjadi gelombang berikutnya maka angka kematian dan perawatan rumah sakit dapat ditekan,” kata Luhut dalam Konferensi Pers PPKM, Senin (11/10/2021).

Luhut menjelaskan, sebentar lagi kita akan dihadapkan pada kegiatan libur Natal dan tahun baru. Dimana biasanya peningkatan kasus sering terjadi setelah adanya acara keagamaan dan libur panjang.

“Oleh karena itu Presiden dalam ratas berpesan agar segera ditentukan strategi mempersiapkan Natal dan tahun baru,” ujarnya.

Kata Luhut Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengingatkan kepada para Menteri agar selalu menjaga agar tidak terjadi lonjakan kasus covid-19 seperti sebelumnya. Presiden meminta agar kasus ditekan serendah mungkin.

“Presiden mengingatkan kepada kami para pembantunya agar jangan terjadi lepas kendali di tengah situasi seperti sekarang ini pertahankan kasus serendah mungkin  dalam waktu yang lama dan harus secara konsisten,” katanya.

Demikian, Luhut tak lupa selalu mengajak masyarakat agar jangan lalai dalam menjaga protokol kesehatan kesehatan meskipun PPKM dilonggarkan.

 “Saya tentunya terus mengajak kita semua masyarakat untuk tidak terlena dengan kondisi hari ini dan kita bereuforia sehingga lupa dengan kondisi buruk yang mungkin terjadi karena kelalaian kita,” pungkasnya.