Liputan6.com, Jakarta Angka penyebaran Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan. Pemerintah secara bertahap menurunkan level PPKM di sejumlah daerah. Pemerintah pun akan membuka pintu masuk bagi wisatawan asing ke Bali.
Rencananya, mulai 14 Oktober 2021 wisatawan dari Korea Selatan, China, Jepang, Abu Dhabi, Dubai, dan Selandia Baru boleh berwisata ke Pulau Dewata. Kebijakan ini diambil sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata, yang selama ini jadi tulang punggung ekonomi Bali.
Baca Juga
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, pembukaan pintu masuk bagi wisatawan tak langsung membuat kunjungan meningkat. Sebab, penerbangan membutuhkan waktu untuk melakukan penjualan tiket.
Advertisement
"Kalau besok dibuka tidak serta merta wisatawan datang. Sebab penerbangan butuh waktu untuk menjual tiket. Mungkin yang duluan datang adalah pesawat charter," ujarnya dalam diskusi online, Jakarta, Rabu (13/10/2021).
Oka mengatakan, sektor pariwisata menjadi penopang ekonomi Bali. Sehingga pembukaan ini menjadi angin segar bagi masyarakat untuk kembali dapat menggeliatkan ekonomi. Untuk itu, pemerintah berupaya mempersiapkan segala hal agar kedatangan wisatawan bisa dilakukan dengan baik.
"Sektor pariwisata Bali yang harus diperhatikan. Kami juga sudah membahas kondisi Bali ke depan, bagaimana jika Covid-19 berkepanjangan. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun lalu sempat 1,6 persen, kuartal IV turun 1,6 menjadi 0,9 persen karena adanya pembatasan," katanya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Update Vaksinasi
Oke melanjutkan, dalam rangka mempersiapkan diri menyambut tamu asing masyarakat Bali sudah melakukan vaksinasi I hingga 99 persen. Kemudian disusul vaksinasi tahap II hampir menyentuh angka 98 persen.
"Dengan adanya vaksin, yang terus masif 99 persen lebih, membuat gambaran penyebaran Covid dangat bagus. Tiga minggu terakhir landai. Kondisi di Bali rasio positif dan tracing ini ada keliru. Kalau dilihat rasio yang positif dan tracing itu tinggi," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement