Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 11,3 triliun hingga September 2021. Capaian ini meningkat sebesar 82,3 persen dari periode kuartal III tahun lalu.
Diketahui, nilai kontrak hingga kuartal III 2020, Adhi mencatatkan sebesar Rp 6,2 triliun. Nilai kontrak ini merupakan gabungan dari seluruh kontrak yang ada dari berbagai lini bisnis yang ADHI miliki.
Dikutip dari keterangan tertulis perusahaan, Kamis (14/10/2021), kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada kuartal ketiga tahun 2021, meliputi lini bisnis konstruksi sebesar 91 persen, properti sebesar 8 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Advertisement
Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek gedung sebesar 27 persen, jalan dan jembatan sebesar 32 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 41 persen.
Baca Juga
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sumber Dana
Sementara itu, berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari Pemerintah sebesar 34 persen, sumber dari BUMN dan BUMD sebesar 10 persen, sementara proyek kepemilikian swasta atau lainnya sebesar 56 persen.
Untuk rencana perolehan kontrak baru pada kuartal keempat tahun 2021, ADHI saat ini tengah mengikuti proses tender untuk beberapa proyek perkeretaapian, proyek infrastruktur, proyek gedung, serta proyek lainnya.
Dengan proses tender tersebut, tahun ini ADHI masih optimis untuk dapat memperoleh peningkatan capaian kontrak sebesar 20-25 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Advertisement