Sukses

Top 3 Bisnis: Skema Uang Pensiun PNS Harus Diubah

Reformasi perpajakan dinilai seharusnya diikuti dengan reformasi anggaran belanja pemerintah, salah satunya soal skema pemberian pensiun PNS.

Liputan6.com, Jakarta - Profesi abdi negara masih menjadi incaran di negara ini. Salah satunya terkait dengan penghasilan yang didapat seperti uang pensiun PNS.

Memang, pemerintah akan terus memberikan uang pensiun kepada PNS saat mereka sudah masuk purna tugas.

Namun hal ini dinilai kurang tepat, reformasi perpajakan dinilai seharusnya diikuti dengan reformasi anggaran belanja pemerintah, salah satunya soal skema pemberian pensiun PNS.

Sebab sejak sebelum adanya pandemi Covid-19, belanja pemerintah selalu bengkak tanpa prosedural.

Artikel tentang ini menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Berikut daftar artikel yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Jumat (15/10/2021):

1. Biar Tak Bebani APBN, Skema Uang Pensiun PNS Harus Diubah

Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal Damuri menilai reformasi perpajakan seharusnya diikuti dengan reformasi anggaran belanja pemerintah, salah satunya soal skema pemberian pensiun PNS. Sebab sejak sebelum adanya pandemi Covid-19, belanja pemerintah selalu bengkak tanpa prosedural.

Anggaran untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) setiap tahun naik. Belum lagi beberapa belanja kebutuhan infrastruktur yang lebih banyak dan meningkat melalui penyertaan modal ke BUMN.

"Reformasi perpajakan kita ini perlu diikuti dengan reformasi anggaran pemerintah, paradigmanya harus diubah," kata Yose dalam Webinar Perpajakan di Era Digital: Menelaah UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Jakarta, Kamis (14/10).

Berita Selengkapnya

 

2 dari 3 halaman

2. Menko Luhut: Investor Asing Percaya Performa Ekonomi Kita, Terbukti di Pasar Modal

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, investor asing perlahan sudah mulai menaruh kepercayaan lebih besar terhadap Pasar Modal Indonesia.

Menurut dia, kepercayaan tersebut menunjukan bahwa kerja keras pengendalian pandemi Covid-19 telah berhasil dan diyakini oleh pihak luar.

"Hal ini menunjukkan bahwasanya kepercayaan investor asing terhadap performa ekonomi di Indonesia, yang juga merupakan hasil dari kerja keras pengendalian dan pemulihan atas pandemi Covid-19 sangatlah penting," ujarnya, Kamis (14/10/2021).

Baca artikel selengkapnya di sini

3 dari 3 halaman

3. Jokowi Ingin Terminal Wae Kelambu Bisa Dipakai 15 sampai 20 Tahun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo yang terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis, 14 Oktober 2021. Presiden mengapresiasi kecepatan pembangunan terminal Wae Kelambu tersebut.

"Saya juga sangat mengapresiasi, dikerjakan secara cepat, di bulan Agustus 2020 dimulai kemudian hari ini bisa kita selesaikan. Alhamdulillah," ujar Presiden dalam sambutannya.

Baca artikel selengkapnya di sini