Sukses

Pegawai BPN Terlibat Kasus Mafia Tanah, Sofyan Djalil: Saya Pidanakan!

Sofyan Djalil, mengatakan tak segan-segan akan mempidanakan pegawai BPN yang menjadi bagian dari aksi para mafia tanah.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) Sofyan Djalil, mengatakan tak segan-segan akan mempidanakan pegawai BPN yang menjadi bagian dari aksi para mafia tanah.

“Oknum BPN sendiri sudah mengatakan kita keras sekali. Begitu hasil pemeriksaan jelas dan pemutusan jelas maka kita tidak segan-segan mempidanakan jika memang ada unsur pidana,” kata Menteri Sofyan dalam Konferensi Pers Mafia Tanah, Senin (18/10/2021).

Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir terkait keberadaan pegawai BPN yang terlibat dengan para mafia tanah. Pihaknya tentu akan melakukan tindakan yang tegas sebagai upaya dalam perbaikan sistem di BPN.

Dia menyebut saat ini terdapat 40 ribu pegawai yang bekerja di BPN. Dia pun mengilustrasikan pegawainya seperti apel-apel yang berada di dalam keranjang besar, dari 40 ribu tersebut tentu ada 1-2 orang yang sifatnya busuk atau jahat.

“Pegawai BPN dan bekerja di BPN hampir 40 ribu orang, dalam keranjang besar itu isinya ada satu dua yang busuk.  Kalau keranjang besar itu berisi apel maka satu atau dua apel mungkin ada yang busuk begitu juga dalam organisasi yang besar,” ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tak Semua Pegawai

Kendati demikian, dia menegaskan bukan berarti BPN dipenuhi dengan pegawai-pegawai yang beritikad buruk. Itu hanya 1-2 orang saja, oleh karena itu pihaknya akan menindak tegas pegawai yang terlibat dengan mafia tanah.

“Jadi jangan menganggap bahwa BPN ini penuh dengan orang-orang itikad buruk, memang ada tapi tidak banyak, yang itu kami ambil tindakan yang keras,” ujarnya.

Dia pun tak pungkiri bahwa masalah mafia tanah bukan masalah baru. Namun, bedanya dulu belum ada upaya yang sistemik untuk memerangi mafia tanah.

“Oleh karena itu, sejak 2017 mulai membikin tim anti mafia tanah, dari tahun ke tahun kami masih intensif kita bekerja dan bapak Presiden memberikan perhatian hal ini, untuk kita memerangi mafia tanah,” pungkasnya.