Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan akan mengganti jajaran direksi BUMN yang bermasalah. Ia menyebut hal itu telah banyak dilakukan untuk membantu bisnis BUMN kembali sehat dan berjalan.
Bahkan, Menteri Erick Thohir juga menekankan akan membongkar jika ada oknum-oknum yang merugikan perusahaan pelat merah.
“Pastinya akan saya bongkar, saya ganti dan ini sudah terjadi di banyak BUMN, jadi enggak kaleng-kalengan ngomong ya, saya pastikan saya ganti, tetapi bukan karena suka dan tidak suka,” tegasnya dalam Puncak HUT RNI, Selasa (19/10/2021).
Advertisement
Belum lama ini ia mengajak 20 direksi BUMN untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di sana, hampir mayoritas para direksi adalah yang dipilih oleh menteri BUMN periode sebelumnya.
“Dari 20 (perusahaan BUMN), 30-40 persen leadership yang dipilih oleh menteri sebelumnya, tidak saya ubah karena kita me-managing sesuatu itu bukan karena suka tak suka, tapi apa hasilnya yang saya lihat,” katanya.
“Kita bicara korporasi kita bisa lihat, kontribusi kita di kala covid Rp 377 triliun, kalau kita bicara revenue, naik Rp 96 triliun,” kata Erick.
Terdapat juga peningkatan dari sisi net income yang diperoleh oleh perusahaan pelat merah secara kumulatif.
“Kita punya net income tahun kemarin semester pertama kumulatif 1 tahun Rp 13 triliun, tahun ini semester pertama sudah Rp 26 triliun karena transformasi, efisiensi, dan kita pastikan kita ikuti satu persatu,” katanya.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penghargaan
Lebih lanjut, Erick Thohir menegaskan bahwa transformasi di tubuh BUMN terkait human capital akan terus didorong dan telah terus terjadi. ia juga menyambungkan dengan penghargaan dari Komite ASN yang menobatkan Kementerian BUMN menjadi yang terbaik.
“Tak mungkin komite ASN ngasih penghargaan kalau (transformasi human capital) bohong-bohongan, itu komite ASN sangat transparan menilai dari 34 kementerian dari 500 pemda, kita masuk top 1 nya bersama Kemenkeu, yang tak pernah Kementerian BUMN dapatkan itu selama belasan tahun,” katanya.
Bahkan lebih jauh, ia juga mengatakan, para pemimpin perusahaan-perusahaan BUMN juga telah banyak menerima penghargaan.
“Telkom kemarin masuk top 500 perusahaan terbaik untuk human cap, lalu terkait Girls Take Over, enam terpilih dari ratusan ribu orang, 2 dari (bank) Mandiri ternyata,” katanya.
Advertisement