Sukses

Di Depan Jokowi, Erick Thohir Komitmen Tekan Impor Energi

Menteri BUMN Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian pabrik biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Kalimantan Selatan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian pabrik biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Kalimantan Selatan. Pada kesempatan itu, Menteri Erick menegaskan bahwa ketergantungan terhadap produk impor perlu ditekan secara maksimal.

Menteri BUMN mengatakan bahwa pemanfaatan energi alternatif seperti biodiesel bakal menjadi fokus pemerintah. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi untuk bisa menekan impor bahan bakar dengan memanfaatkan energi alternatif adalah pondasi penting bagi ketahanan energi nasional.

Dengan begitu, Presiden memandang peresmian pabrik biodiesel ini merupakan momen yang sangat penting bagi ketahanan energi nasional.

"Di segala sektor termasuk sektor energi, ketergantungan kita terhadap produk impor harus ditekan semaksimal mungkin. Sesuai dengan arahan Presiden, industri energi nasional yang mandiri adalah pondasi penting bagi kedaulatan energi," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/10/2021).

Menteri Erick terus mendukung langkah tegas Presiden yang terus mendorong Indonesia untuk mampu mengolah bahan mentah menjadi produk jadi. Misalnya, dalam pengolahan kepala sawit yang Indonesia kini tak lagi menimpor bahan mentah, melainkan mengolahnya menjadi bahan jadi.

"Dengan kualitas sumber daya manusia yang semakin baik didukunb dengan infrastruktur yang memadai, menjadi momentum bagi kita untuk mampu mengolah industri siap pakai," ujar Erick.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Hilirisasi

Pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi kelapa sawit untuk dilakukan di Tanah Air mengingat potensinya yang sangat besar.

"Hilirisasi, industrialisasi harus dilakukan dan harus kita paksa untuk dilakukan," ujar Presiden Jokowi.

Presiden menjelaskan bahwa memperkuat industri biodiesel merupakan pilihan yang sangat strategis di masa mendatang dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional serta menekan besarnya defisit neraca perdagangan akibat impor solar.

"Artinya kalau kita sudah bisa memproduksi sendiri biodiesel di sini dijadikan campuran menjadi solar, impor kita juga akan turun drastis. Sehingga ini catatan saya di tahun 2020 menghemat devisa sebesar Rp 38 triliun, diperkirakan di tahun 2021 akan menghemat devisa Rp 56 triliun," ucap Presiden.

Peresmian pabrik biodiesel nasional oleh Presiden itu turut dihadiri Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, dan Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar.