Sukses

BRIN Pamerkan Satelit Mini Buatan RI di Paviliun Indonesia Expo 2020 Dubai

Satelit itu dipamerkan sejak 15-21 Oktober di Paviliun Indonesia. Satelit mini itu berukuran kurang dari 1 meter yang dapat berfungsi selayaknya satelit pada umumnya.

Liputan6.com, Jakarta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkesempatan mengisi paviliun indonesia di Expo 2020 Dubai pekan ini.

BRIN dan BPDPKS sama-sama memamerkan peluang bisnis yang bisa menggaet investor tertarik ke Indonesia.

Pada kesempatan itu, BRIN memamerkan inovasi terbarunya, sebuah satelit mini yang memiliki kemampuan mirip dengan satelit pada umumnya.

Satelit itu dipamerkan sejak 15-21 Oktober di Paviliun Indonesia. Satelit mini itu berukuran kurang dari 1 meter yang dapat berfungsi selayaknya satelit pada umumnya. Satelit yang dipanggil satelit Lapan A4 dan Lapan A5 ini diharapkan akan mengorbit pada tahun 2023.

Satelit Lapan A4 dapat membantu untuk mengembangkan sistem keamanan kelautan hingga pelacakan jalur kapal sehingga dapat meminimalisir kecelakaan antar kapal. Sedangkan Satelit Lapan A5, akan difungsikan sebagai perangkat mitigasi bencana di daerah rawan bencana terutama untuk mendeteksi potensi tsunami.

“Satelit Lapan A4 dan Lapan A5 merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mengutamakan riset dan inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Seperti yang kita ketahui Bersama, sekitar 71 persen Kawasan Indonesia adalah lautan, dan dengan adanya satelit-satelit ini, kita bisa menjaga keamanan laut dan menyelamatkan banyak orang dengan adanya mitigasi bencana,” Ujar Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksana Tri Handoko, dikutip Jumat (22/10/2021).

Selain memperkenalkan satelit micro, para pengunjung juga dapat melihat replika satelit dengan ukuran asli (1:1) dan juga beberapa replika pesawat udara nirawak (PUNA) yang akan dipamerkan di area rolling exhibition, Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai.

Pesawat udara nirawak ini terdiri dari 2 jenis, yaitu PUNA Alap-alap yang dapat menempuh jarak terbang hingga 100 km dan dapat digunakan untuk pemetaan serta pemantauan sebuah wilayah, serta PUNA Elang Hitam yang mampu terbang sejauh 250 km yang digunakan untuk pengintaian, kegiatan intelijen dan dapat dipersenjatai.

 

 

2 dari 2 halaman

BPDPKS Pamerkan Potensi Investasi Sawit

Sementara itu, turut bersama BRIN, BPDPKS hadir mengadakan berbagai forum bisnis dengan tujuan menggaet investasi masuk ke Indonesia. salah satinya adalah memamerkan potensi perdagangan dan investasi perkebunan kelapa sawit.

Kemudian, BPDPKS dalam keikutsertaan di gelaran Expo 2020 Dubai ini adalah memamerkan hasil dari program nyata BPDPKS yang telah dilakukan untuk berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan.

“Pemerintah Indonesia telah memposisikan perkebunan kelapa sawit sebagai bagian penting dalam komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kami menyambut berita baik tersebut karena hal itu sejalan dengan semangat BPDPKS dalam menciptakan masa depan Indonesia dan dunia yang lebih baik,” ujar Eddy Abdurrahman, Direktur Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Pada kesempatan tampil di Expo 2020 Dubai, BPDPKS juga menargetkan adanya kesempatan ekspor produk kelapa sawit dan turunannya ke negara lain khususnya di kawasan teluk (Gulf country).

Langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan diadakannya partnership agreement antara PT Danu Arundaya Rajaswa Ulung dan House of Indonesia di Dubai yang akan memfasilitasi kegiatan marketing produk kelapa sawit dan turunannya.

Perjanjian ini juga merupakan langkah nyata BPDPKS dalam merespon Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA) yang baru saja dilakukan di awal bulan lalu di Bogor, Jawa Barat.

Secara keseluruhan, kata Eddy, pada periode Januari-Juli 2021, nilai ekspor minyak sawit mencapai 18,52 juta ton. Dimana terdapat kenaikan nilai ekspor minyak sawit pada bulan Juli 2021 mencapai 2,74 juta ton, naik 716 ribu ton atau 35,3 persen dari bulan sebelumnya.

Kenaikan terbesar terjadi di produk ekspor olahan minyak sawit sebesar 548 ribu ton menjadi 2,11 juta ton dari yang sebelumnya 1,56 juta ton. Uni Eropa, India, China dan Pakistan masih menjadi tujuan utama ekspor produk kelapa sawit dan turunannya.

Partisipasi Indonesia di Expo 2020 Dubai merupakan salah satu upaya pemerintah yang bersinergi dengan lembaga-lembaga dan pelaku industri dalam memamerkan keunggulan dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia kepada dunia.

Terdapat serangkaian kegiatan dan program yang siap digelar selama 6 bulan ke depan sejak 1 Oktober 2021 untuk memperkenalkan beragam potensi di sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata. Selanjutnya, akan banyak lagi program dengan tema mingguan yang berbeda untuk memikat perhatian para pengunjung Expo 2020 Dubai.

“Expo 2020 Dubai merupakan perhelatan kelas dunia yang diadakan setiap lima tahun sekali. Melalui kesempatan ini, Indonesia dapat memperkenalkan potensi pariwisata, menjalin kerja sama perdagangan internasional, dan menarik investasi dari penjuru dunia. Setiap minggunya berbagai Kementerian, Lembaga, dan Pemda akan hadir untuk mengadakan forum bisnis untuk lebih jauh mengenalkan potensi Indonesia kepada dunia,” ungkap Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia, Didi Sumedi.

Video Terkini