Sukses

Batik Motif Biota Laut Berbahan Pewarna Sawit Mejeng di Expo 2020 Dubai

Ragam batik bermotif biota laut yang ditampilkan ternyata menyimpan pesan lain yang ingin disampaikan ke kancah global.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia unjuk gigi melalui Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai. Kini, giliran batik dengan motif biota laut dipamerkan pada ajang ini.

Selain memuat gambaran berbagai macam biota laut, uniknya lagi, pembuatan batik memanfaatkan bahan campuran minyak kelapa sawit untuk melukisnya.

Selain itu, ragam biota laut yang ditampilkan ternyata menyimpan pesan lain yang ingin disampaikan ke kancah global.

“Motif pada batik dulunya merupakan sebuah simbol yang digunakan oleh para pengrajin sebagai bentuk rasa syukur kepada alam dan manusia. Kami membawa batik dengan motif biota laut yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat Indonesia atas anugerah kekayaan alam bawah laut yang kita miliki,” kata pengrajin baik, Zunaiyah Budiarty, di Paviliun Indonesia, melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (24/10/2021).

“Jika dilihat, warna biru pada motif batik ini menggambarkan lautan, sedangkan simbol ikan, terumbu karang, dan rumput laut menggambarkan kekayaan biota laut Indonesia,” tambah dia.

Ia turut bercerita, bahwa motif batik memiliki satu pesan atau kerap disebut sebagai wadah untuk menyampaikan pesan melalui seni yang dituangkan dalam setiap simbol, warna, dan goresan canting.

Biota laut yang digambar, itu merepresentasikan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 70 persen wilayahnya adalah lautan, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa, lebih dari 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang.

 

 

2 dari 2 halaman

Bio Wax Parafin

Hal unik lainnya, dalam pembuatan motif batik tersebut memanfaatkan campuran minyak sawit sebagai pewarna. Bahkan, langkah ini disebut-sebut membuat warna batik lebih menonjol dan terlihat.

“Kehadiran kami di Expo 2020 Dubai merupakan momentum yang luar biasa dan melalui demo batik biota laut, kami juga ingin mengajak dunia untuk mencintai laut dan membangun kehidupan yang berkelanjutan untuk masa depan generasi-generasi mendatang,” ujar Sulthan Muhammad Yusa, Plt. Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan & Civil Society, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Batik biota laut yang dipamerkan kepada pengunjung Expo 2020 Dubai dibuat menggunakan inovasi bio wax parafin. Fungsinya, sebagai pengganti lilin parafin berbasis minyak bumi mentah untuk melukis motif batik.

Produk yang terbuat dari minyak sawit diklaim mampu memberi warna yang lebih cerah dan tajam pada setiap kain.

Sulthan menyebut warna-warna yang dihasilkan mulai dari merah, biru muda, hingga cokelat tua dan muda.

Produk ini tentu lebih ramah lingkungan karena limbah yang dihasilkan dapat mudah terurai kembali ke alam. Minyak sawit juga sudah teruji dapat menghasilkan produk ramah lingkungan dan terbarukan.

Selain bio wax parafin, BPDPKS juga memamerkan serangkaian produk berbasis kelapa sawit termasuk lilin aromaterapi, dan hand sanitizer sawit.