Liputan6.com, Jakarta - Nurul Hestiningtyas adalah alumni Kartu Prakerja Gelombang 4, asal Bantul, Yogyakarta. Dengan Kartu Prakerja, ia mengambil 4 pelatihan Kartu Prakerja yaitu Konsep Syariah dalam Mengelola Keuangan, Public Speaking, Menjadi Youtuber oleh Gita Savitri dan Strategi Marketing.
Perempuan berusia 27 tahun ini bercerita, awal mula mengetahui program kartu prakerja berasal dari Instagram resmi @prakerja.go.id. Kemudian dia mencoba untuk mendaftar digelombang pertama, namun gagal. Kendati demikian, dia terus mencoba hingga akhirnya lolos digelombang ke-4.
“Saya pertama kali tahu dengar Kartu Prakerja itu dari sosial media dari instagramnya, lalu saya nyoba untuk mengikuti gelombang pertama tapi gagal. Terus saya mencoba terus, karena pertama itu gagal karena KTP invalid sampai saya harus ke dukcapil waktu itu, ta[I katanya enggak ada masalah. Jadi saya terus mencoba sampai di gelombang ke-4,” kata Nurul dikutip dari instagram @prakerja.go.id, Senin (25/10/2021).
Advertisement
Ibu dua anak ini sangat senang sekali bisa lolos menjadi salah satu peserta program Kartu Prakerja. Lantaran, bisa menambah ilmu dan meningkatkan diri serta menambah keterampilan, tanpa memikirkan mendapatkan insentifnya.
Lebih lanjut, dari 4 pelatihan yang diambil, menurutnya yang paling menarik adalah soal Public Speaking. Berkat hal itu, dia bisa tahu cara berkomunikasi dengan pelanggan atau klien supaya tidak gugup.
“Nah yang dari public speaking ini saya dapat ilmu banyak sekali yang dari Pandji pragiwaksono, pertama tentang cara komunikasi dengan klien terus juga cara ngobrol untuk di publik gitu bagaimana agar kita tidak grogi seperti itu,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mendapatkan banyak sekali ilmu baru terutama terkait dengan bisnisnya sebagai fotografer produk. Sehingga dia mampu mendapatkan pemasukan dan mampu mengelola pendapatannya dengan baik, bahkan kini dia dapat menginvestasikan penghasilannya melalui saham.
“Jadi walaupun di usianya yang sudah 27 tahun dan saya juga seorang ibu rumah tangga saya punya anak dua itu tidak menghentikan saya untuk berhenti belajar. Setelah mendapatkan sertifikat lalu mulai turun insentifnya tiap bulan Rp 600.000 sesuai dengan pelajaran pengelola keuangan yang saya dapatkan itu Saya bagi-bagi dulu porsinya ada yang ditabung, investasikan, ada yang diputarkan kembali untuk membeli properti seperti lighting,” jelasnya.
Dari Lighting ini dia putar kembali untuk untuk mendapatkan klien-klien foto produk. Karena dia memiliki fashion di dunia seni yaitu fotografi. Selain mendapatkan klien untuk foto produk, dia juga menjadi content Creator untuk Instagram berupa konten planner.
“Nah dari situ saya mendapatkan beberapa penghasilan. Dari kegiatan yang saya lakukan ini Alhamdulillah ini sangat membantu dari kehidupan keseharian saya ketika pandemi terjadi itu justru klien dan produk itu makin berdatangan,” katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pesan ke Generasi Muda
Diakhir, Nurul berpesan kepada kawula muda yang saat ini sedang mencari pekerjaan maupun kebingungan mencari jati diri saat ini. Dia menyarankan gali lebih banyak potensi agar bisa menemukan jati diri sekaligus bisa menemukan pekerjaan yang sesuai dengan yang disukai.
“Pesan-pesan saya buat teman-teman di luar sana yang mungkin sekarang ini mencari pekerjaan atau pun kebingungan dengan jati dirinya saat ini. Coba deh explore diri lebih banyak lagi dengan kamu menemukan jati dirimu kamu bisa menemukan pekerjaan yang sesuai dengan yang kamu sukai. Nah disitulah mulai kamu akan menikmati semua hal yang ada di kehidupan ini termasuk pekerjaan,” ucapnya.
Demikian, Nurul sangat berterimakasih kepada Pemerintah karena telah menghadirkan program kartu prakerja. Dia menilai program dari kartu Prakerja ini sangat bagus terutama untuk SDM di Indonesia.
“Karena dengan adanya kartu pra kerja ini dapat mendukung kemajuan SDM di Indonesia bisa bersaing dengan luar negeri. Terutama untuk anak-anak muda perlu sekali digalakkan tentang kartu pra kerja ini karena mereka adalah orang-orang yang paling potensial untuk mendapatkan skill dengan cuma-cuma tidak perlu mengeluarkan uang lagi,” pungkasnya.
Advertisement