Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mewajibkan masyarakat melakukan tes PCRÂ saat melakukan perjalanan menggunakan pesawat. Kewajiban tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah menekan penularan Virus Corona di Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, kewajiban PCR juga menjadi upaya pemerintah menekan penyebaran virus jelang pelaksanaan KTT G20 di Bali. Pemerintah tak ingin mengambil resiko.
Baca Juga
"Ini merupakan sebagian daripada menjaga Bali, Bali ini kan persiapan G20 kita tak mau ambil resiko. Karena G20 kita harus menjaga bali jangan sampai jadi cluster," ujarnya dalam weekly press briefing, Jakarta, Senin (25/10/2021).
Advertisement
Sandiaga mengatakan, tes PCR memang sangat diperlukan sebagai syarat terbang. Sebab, hasilnya jauh lebih akurat dibandingkan dengan antigen yang diberlakukan sejak lama.
"Tes PCR memang diperlukan karena perbedaannya signifikan antara PCR dan antigen. Nanti PCR 3x24 jam batasannya harganya Rp300.000 maksimal. Itu respon pemerintah melihat keluhan masyarakat," jelasnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dampak ke Pariwisata
Meski demikian, dia mengakui, kebijakan PCR berdampak pada pariwisata. Namun saat ini, kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi faktor utama yang harus didahulukan pemerintah.
"Memang dampaknya pariwisata, ini berat banget. Seperti di Bali, kita mencoba meningkatkan terus dan sudah tembus 10.000 sampai 11.000 peningkatan ada 30 persen kenaikan. Mudah-mudahan masyarakat bisa melakukan arahan tersebut, patuh prokes," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement