Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Alimuddin Baso menyampaikan bahwa pihaknya akan melelang 12 wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) pada 2022 mendatang.
"Pada tahun 2022 yang akan datang, kami akan menyiapkan penawaran atau lelang wilayah kinerja (WK) migas sejumlah 12 wilayah kerja," ungkapnya dalam Konferensi Pers Virtual terkait Update Kebijakan dan Capaian Kinerja Sektor ESDM Triwulan III-2021, Senin (25/10/2021).
Baca Juga
Alimuddin menerangkan, kegiatan lelang wilayah kerja migas pada tahun depan tersebut dilakukan guna mendorong minat investor untuk berinvestasi di dalam negeri.
Advertisement
"Sehingga, membangkitkan kembali gairah kegiatan usaha hulu migas di Indonesia," terangnya.
Oleh karena, Kementerian ESDM berharap tren penurunan laju kasus harian Covid-19 di Indonesia bisa tetap dipertahankan. Bahkan, terus ditekan untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
"Kita semua berharap agar pandemi lekas berakhir agar perekonomian lekas pulih, Optimisme terus kami tuangkan dalam program kerja 2022," tutupnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pencairan Anggaran Ditjen Migas Baru Capai 52,53 Persen hingga Kuartal III 2021
Realisasi pencairan anggaran Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen Migas Kementerian ESDM) baru mencapai 52,53 persen dari target. Realisasi tersebut dibukukan hingga kuartal III 2021.
Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) Alimuddin Baso menjelaskan, realisasi anggaran tersebut setara Rp 0,51 triliun dari total pagu Rp 1,31 triliun.
"Realisasi anggaran Dirjen Migas hingga triwulan III 2021 baru mencapai 52,53 persen dengan realisasi pembangunan fisik jaringan gas sebesar 86,95 persen," ujarnya dalam Konferensi Pers Virtual terkait Update Kebijakan dan Capaian Kinerja Sektor ESDM Triwulan III-2021, Senin (25/10/2021).
Alimuddin menjelaskan, tersendatnya realisasi anggaran migas hingga kuartal III tahun ini dikarenakan sebagian besar anggaran digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang akan terserap secara masif di akhir tahun 2021.
"Di mana pembayaran baru akan dilakukan saat peralatan sudah terpasang dan teruji," terangnya
Meski demikian, pihaknya berjanji peningkatan realisasi anggaran secara signifikan di akhir tahun 2021 dilaksanakan secara tepat sasaran dan akuntabel.
"(Ini) agar perekonomian lekas pulih. optimisme terus kami tuangkan dalam target-target kinerja," tutupnya.
Advertisement