Sukses

Realisasi Investasi Baru 73 Persen, Yakin Target Rp 900 Triliun Tercapai?

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi pada kuartal III 2021 hanya mencapai Rp 216,7 triliun

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi pada kuartal III 2021 hanya mencapai Rp 216,7 triliun. Jumlah itu turun 2,8 persen dari kuartal II 2021, tapi naik 3,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Jika dihimpun dari Januari-September 2021, Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia menghitung, realisasi investasi sebesar Rp 659,4 triliun, atau sekitar 73,3 persen dari target yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga akhir tahun.

"Realisasi investasi dari Januari-September, dari target Rp 900 triliun sudah mencapai Rp 659,4 triliun, atau sudah mencapai 73,3 persen," kata Bahlil dalam sesi teleconference, Rabu (27/10/2021).

Meski belum menyentuh 75 persen dari target Rp 900 triliun, dia mencatat realisasi investasi hingga akhir triwulan ketiga tahun ini masih lebih tinggi 7,8 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan Januari-September 2020.

"Dibandingkan tahun kemarin, Januari sampai dengan September atau year on year itu kita tumbuh 7,8 persen," sambung Bahlil.

Bahlil pun mengaku, jika target investasi Rp 900 triliun yang diminta Jokowi sebagai suatu pekerjaan yang berat. Namun, dirinya enggan berputus asa.

"Ini enggak mudah bagi kami, ini butuh kerja keras. Tapi saya meyakinkan, Insya Allah target kami akan tercapai," ungkap dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pemetaan

Oleh karenanya, Kementerian Investasi/BKPM telah melakukan pemetaan terhadap peluang yang ada untuk bisa menuntaskan target investasi Rp 900 triliun hingga akhir 2021. Bahlil pun optimistis goal itu bisa terlaksana.

"Ini bukan tanpa dasar. Kami lakukan maping terhadap peluang yang ada. Insya Allah bisa tercapai Rp 900 triliun. Kita harus optimis jangan pesimis. Optimis itu penting, negara yang maju itu yang optimis, tapi harus terukur dan realistis," serunya.