Sukses

Pertagas Bangun Mother Station CNG untuk Penuhi Kebutuhan Gas Alam Bagi Industri di Jawa

Mother Station ini mengkompresi gas yang bersumber dari PT Pertamina EP Cepu ADK (PEPC ADK) yang berasal dari Lapangan Alas Dara Kemuning (ADK).

Liputan6.com, Jakarta - Sub Holding Gas Pertamina Grup memperkuat pasokan gas bumi dan kondensat di Jawa. Cara yang dijalankan dengan mengoperasikan infrastruktur pipa untuk gas bumi dan Mother Station (MS) Compressed Natural Gas (CNG) di Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Direktur Utama Pertamina Gas (Pertagas) Wiko Migantoro mengatakan, fasilitas yang dibangun Pertagas meliputi pembangunan pipa gas sepanjang 4 km dan Mother Station dengan kapasitas 3,5 MMSCFD.

"Fasilitas ini nantinya dapat memenuhi kebutuhan gas alam bagi industri di penjuru Pulau Jawa yang wilayahnya belum tersambung pipa gas," kata Wiko, di Jakarta, Jumat (29/10/2021).

Mother Station ini mengkompresi gas yang bersumber dari PT Pertamina EP Cepu ADK (PEPC ADK) yang berasal dari Lapangan Alas Dara Kemuning (ADK). Ini juga menandai pemanfaatan perdana gas yang diproduksi dari sumur PEPC ADK yang mulai berproduksi pada November 2021.

Selanjutnya gas yang telah terkompresi ini akan diantarkan menggunakan truk menuju ke konsumen industri.

Wiko mengungkapkan, pembangunan fasilitas ini bertujuan untuk mendukung niaga anak perusahaan Pertagas, PT Pertagas Niaga yang sebelumnya telah mensuplai industri dengan CNG menggunakan sumber gas dari Jawa Timur.

“Dengan suplai gas baru dari ADK, pembangunan fasilitas pipa dan mother station ini bentuk upaya Pertagas menjamin kestabilan suplai energi bagi industri di Jawa,“ jelas Wiko.

Sementara Direktur Utama PGN, M Haryo Yunianto menjelaskan, Jawa Tengah adalah wilayah yang menjadi salah satu fokus PGN untuk meluaskan ekspansinya dalam pemanfaatan gas bumi.

“Selain menyalurkan gas melalui pipa dari Lapangan Kepodang dan Jambaran Tiung Biru, kami juga tetap melayani market industri non pipa. Alasannya adalah untuk mendukung percepatan pertumbuhan industri dalam waktu singkat, tentunya dengan harga yang kompetitif,“ ungkap Haryo.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kondensat

President Director Pertagas Niaga Aminuddin menambahkan, selain produk CNG, produk turunan lain yang dihasilkan adalah kondensat. Produk ini selanjutnya akan menjadi pelarut bagi keperluan industri.

"Permintaan industri akan kebutuhan kondensat pun saat ini cukup tinggi dan kami percaya diri memenuhi keperluan tersebut sehingga kami mengambil peran dalam kemajuan industri nasional,” ucapnya.

Mulyono, Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina pun menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya karena proyek ini menunjukkan sinergi seluruh afiliasi Pertamina Grup.

“Proyek ini dari mulai hulu hingga hilir dilakukan melalui kolaborasi Pertamina. Meski kondisi di tahun-tahun ini cukup menantang namun Pertamina berhasil menunjukkan komitmennya untuk tetap menuntaskan proyek penting bagi ketahanan suplai energi Indonesia," tutup Mulyono.