Liputan6.com, Jakarta Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman menanggapi wacana Garuda Indonesia yang disebut-sebut akan digantikan oleh Pelita Air. Menurut dia, langkah penggantian itu sama sekali tidak mudah dan bakal sulit.
"Pelita Air gantiin Garuda itu engak gampang. Jangan berharap itu jadi jalan keluar yang gampang," seru Gerry kepada Liputan6.com, Sabtu (30/10/2021).
Seperti diketahui, penggantian Garuda Indonesia disebut jadi salah satu opsi yang bisa diambil jika restrukturisasi yang sedang digenjot oleh pihak maskapai saat ini tidak membuahkan hasil.
Advertisement
Namun, opsi tersebut dipandang akan merepotkan. Pengamat Penerbangan Arista Atmadjati mengungkapkan, apabila Garuda Indonesia ditutup oleh pemerintah akibat permasalahan keuangan dan akan digantikan oleh Pelita Air, maka peluang dan tantangannya akan berbeda.
Dia menyebutkan, posisi Garuda indonesia saat ini tidak mudah untuk digantikan oleh Pelita Air. Hal itu ditinjau dari berbagai aspek, baik sarana, kualitas, hingga citra perusahaan.
"Posisi Garuda Indonesia tidak mudah digantikan dengan maskapai seperti Pelita Air. Hal tersebut lantaran Garuda Indonesia memiliki sarana prasarana yang sangat besar termasuk jumlah pesawat dan rute yang dilayani yang tidak sebanding dengan Pelita Air saat ini," katanya dalam keterangan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Butuh Waktu Panjang
Dengan adanya tantangan yang meliputi tersebut, ia menaksir proses penggantian untuk bisa sampai pada level Garuda Indonesia saat ini perlu waktu yang tidak sebentar.
"Kemudian Pelita Air juga belum memiliki citra perusahaan (branding) sebaik maskapai Garuda Indonesia. Perlu waktu bertahun tahun untuk mendatangkan pesawat maupun mengembangkan rute penerbangan internasional. Selain itu, terkait citra dan branding, hal tersebut juga bukanlah hal yang mudah," tuturnya.
Advertisement