Sukses

Turis Asing Masuk Indonesia Capai 126,5 Ribu Kunjungan di September 2021

Berdasarkan pintu masuk, turis asing paling banyak masuk melalui jalur darat dengan prosentase 68 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing ke Indonesia mencapai 126,5 ribu kunjungan pada September 2021. Angka ini naik 1,41 persen jika dibandigkan Agustus 2021 tetapi turun 15,08 persen bila dibandingkan September 2020.

"Pada September 2021, kunjungan wisman sebanyak 126,5 ribu kunjungan, mengalami peningkatan 1,41 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono di Jakarta, Senin (1/11/2021).

Berdasarkan pintu masuk, turis asing paling banyak masuk melalui jalur darat dengan prosentase 68 persen. Disusul kemudian lewat jalur laut 28 persen dan jalur udara 4 persen.

Dari jalur darat terbesar dari jalur Atambua dengan jumlah kunjungan 73 dari bulan sebelumnya hanya 12 kunjungan. "Dari jalur darat terbesar dari Atambua yang meningkat 508,33 persen," kata dia.

Meskipun sumbangsih jalur laut hingga 28 persen, namun perjalanan melalui Batam mengalami penurunan. Semula pada Agustus tercatat 149 kunjungan, menjadi 129 kunjungan saja. Sementara dari jalur Tanjung Uban dan Tanjung Balai Karimun tidak ada kunjungan sama sekali.

"Dari jalur laut di Batam secara bulan ke bulan mengalami penurunan hingga 13 persen," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bandara

Sementara itu dari jalur udara, secara bulanan mengalami peningkatan. Bandara Soekarno-Hatta tercatat peningkatan 281,05 persen atau 4.081 kunjungan wisman dari bulan Agustus tercatat 1.071 kunjungan.

Di bandara Sam Ratulangi juga mengalami peningkatan signifikan dari sebelumnya hanya 5 kunjungan wisman menjadi 593 kunjungan wisman.

"Di bandara Soekarno-Hatta ini secara bulanan ini kenaikan tertinggi dengan persentase 281,05 persen," kata dia. Margo mengatakan kunjungan wisman ke Indonesia dinilai tetap tumbuh meski pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas sejak April 2020. Hanya saja volumenya mengalami tren penurunan dan berdampak pada PDB karena sektor pariwisata menjadi yang paling terdampak.

"Dengan adanya pembatasan kunjungan suatu negara, kunjungan wisman ini masih tetap sejak April 2020," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com