Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta komuter pada September 2021 sebanyak 8,7 juta orang. Angka ini mendominasi jumlah penumpang kereta di Jawa dan Sumatera sebanyak 9,6 juta penumpang.
"Sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 8,7 juta orang atau 90,87 persen dari total penumpang kereta api," kata Kepala BPS Margo Yuwono di Jakarta, Senin (1/11).
Secara umum, jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang berangkat pada September 2021 mengalami peningkatan 46,83 persen dibandingkan pada Agustus 2021. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek sebesar 46,17 persen, Jawa non- Jabodetabek sebesar 53,57 persen, dan Sumatera sebanyak 55,56 persen.
Advertisement
Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api selama Januari–September 2021 mencapai 103,8 juta orang. Angka ini mengalami penurunan sebesar 29,39 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera masing-masing turun 27,26 persen, 41,60 persen, dan 16,86 persen.
"Jumlah penumpang kereta api selama Januari–September 2021 mencapai 103,8 juta orang atau turun 29,39 persen dibanding periode yang sama tahun 2020," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Angkutan Barang
Sementara itu, jumlah barang yang diangkut kereta api pada September 2021 sebanyak 4,8 juta ton. Capaian ini naik 2,48 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 3,8 juta ton atau 78,48 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api. Selain itu, peningkatan jumlah barang terjadi di wilayah Jawa non- Jabodetabek sebesar 13,67 persen. Sebaliknya wilayah Sumatera mengalami penurunan 0,21 persen.
Sehingga selama periode Januari–September 2021 jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 39,1 juta ton. Mengalami peningkatan 8,95 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
Peningkatan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 13,25 persen. Namun kondisi sebaliknya terjadi di Jawa non-Jabodetabek yang mengalami penurunan 5,04 persen.
Â
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement