Liputan6.com, Jakarta - Rencana pergi berlibur ke tempat destinasi tertentu mungkin sudah mulai direncanakan oleh orang-orang. Mengingat tahun ini sudah menginjak bulan November dan akan merayakan akhir tahun, seperti berlibur bersama keluarga.
Namun, destinasi yang cukup jauh mengharuskan Anda memilih menggunakan transportasi udara, yaitu pesawat terbang. Jika telah memutuskan hal tersebut, strategi yang umumnya dilakukan adalah mencari dan membeli tiket beberapa bulan sebelumnya.
Baca Juga
Alternatif lainnya bisa dengan melakukan mencari penerbangan pada hari-hari tertentu dalam seminggu. Ternyata, menurut pendiri Scott’s Cheap Flights Scott Keyes mengatakan strategi tersebut tambah meragukan bila ingin melakukan penghematan.
Advertisement
Apalagi jika Anda membeli beberapa tiket pesawat untuk anggota keluarga yang lain. “Rekomendasi yang bisa dilakukan adalah membandingkan harga untuk tiket rombongan penuh untuk satu hingga dua kursi pada penerbangan yang sama,” jelas Keyes.
Strategi itu tampaknya aneh dan asing untuk dilakukan. Akan tetapi, Keyes menjelaskan bahwa pada dasarnya maskapai penerbangan menjual tiket berdasarkan ‘ember-ember’ tertentu. Misalnya, dalam satu penerbangan hanya 10 tiket yang tersedia.
Dari 10 tiket tersebut, terbagi ke dalam beberapa harga, seperti Rp1,4 juta, lalu Rp1,84 juta, lainnya Rp2,12 juta, dan seterusnya. Ketika slot harga termurah yang tersedia habis, penumpang yang ingin membeli akan ditempatkan pada ‘ember’ yang lebih mahal dibanding sebelumnya.
Hal tersebut yang membuat Keyes merekomendasikan perbandingan harga dalam satu maskapai penerbangan. Keluarga yang memiliki empat anggota keluarga yang mencari pernebangan, biasanya menemukan pertimbangan yang cukup sulit dalam pemilihan dan pembelian tiket.
Umumnya, sistem pembelian untuk tiket berkeluarga hanya memilih kursi penumpang yang dapat langsung menampung empat orang. Hal tersebut ternyata yang membuat biaya transportasi bisa jauh lebih mahal.
“Jika hanya ada dua kursi yang tersedia di kategori termurah dan Anda justru membutuhkan tiga kursi, sistem akan memosisikan Anda ke ‘ember’ lain yang lebih mahal,” jelas Keyes kepada CNBC Make It, Jumat (12/11/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sistem Ember
Menurut Keyes, maskapai penerbangan secara keseluruhan melakukan metode bucket fare (sistem ember) dalam menjual tiketnya. Menjadi wajar apabila terkadang pilihan untuk naik pesawat jarang menjadi pilihan utama karena biayanya.
Tidak banyak orang yang mengetahui sistem tersebut. Dengan begitu, para penumpang diimbau oleh Keyes untuk dapat menerapkan sistem dan cara yang sama, yaitu membandingkan harga pada tiap kursi di maskapai yang sama.
Akibat sistem bucket fare yang diterapkan, solusi yang bisa dilakukan adalah memecah posisi tempat duduk menjadi berdua yang terbagi dua atau masing-masing satu orang. Namun, perlu diketahui memang trik dan strategi tersebut tidak selamanya bisa dilakukan.
“Ini tidak akan berhasil tiap saat. Untuk selalu memeriksa tiket apa yang lebih murah sebelum memesan merupakan cara yang efisien yang bisa menjadi solusi menghemat banyak uang,” jelas Keyes.
Keyes juga merekomendasikan orang yang menerapkan metode tersebut usai membeli tiket, dapat menelepon pihak maskapai untuk menggabungkan rencana perjalanan yang terpisah di awal menjadi satu reservasi saja.
“Dengan begitu jika penerbangan Anda dibatalkan atau ditunda, semua orang dapat ditangani bersama dibandingkan dua orang yang mungkin ditempatkan pada penerbangan yang berbeda,” tegasnya.
Reporter: Caroline Saskia
Advertisement