Sukses

Kata Pakar Keuangan: Hindari Kesalahan Fatal Memakai Dana Darurat

Hindari kesalahan dalam melakukan strategi finansial agar kesehatan keuangan Anda tetap terjaga

Liputan6.com, Jakarta Liputan6.com, Jakarta⎼ Memiliki kebiasaan menyisihkan uang untuk dana darurat adalah hal yang baik untuk menjaga kesehatan finansial. Namun, banyak orang melakukan keputusan yang salah dalam menggunakannya.

Menurut direktur manajemen aset Ritholtz Wealth Management Ben Carlson, kebiasaan orang menggunakan dana tersebut untuk menutup pengeluaran yang dapat diprediksi dan dipakai secara rutin.

Padahal, secara definisi dari dana darurat adalah biaya atau pengeluaran yang mendadak muncul tanpa prediksi atau persiapan apapun. Kondisi-kondisi di luar ekspektasi seperti itu yang seharusnya menggunakan dana darurat.

"Anda harus dapat dengan benar memutuskan apa yang dimaksud dengan keadaan darurat. Itu diakibatkan karena seringkali ada hal lain yang muncul dan sebenarnya terjadi masih sesuai rencana,” kata Carlson.

Umumnya, hal-hal yang dikategorikan sebagai keadaan darurat bisa seperti mengganti ban yang rusak mendadak di  jalan. Namun, jika hal tersebut adalah perawatan mobil, Anda seharusnya bisa merencanakan dan mengalokasikan terlebih dahulu anggaran yang dimiliki.

“Menyisihkan sedikit uang setiap bulan untuk biaya darurat, tetapi justru dikeluarkan untuk hal-hal yang dapat diprediksi akan menghilangkan atau mengurangi dana Anda apabila muncul sesuatu yang tidak terduga,” kata Carlson.

Meskipun demikian, kabar baiknya adalah jika Anda sudah mulai mencoba menyisihkan uang untuk dana darurat, jumlah yang disisihkan untuk krisis sebenarnya bergantung pada situasi pribadi Anda. 

 

 

2 dari 3 halaman

Personalisasi Keuangan

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan personalisasi pada keuangan Anda. Pertimbangkan kira-kira jumlah uang yang akan dialokasikan untuk dana darurat. Kemudian, definisikan dana darurat sesuai dengan kondisi finansial Anda.

Salah satu contohnya kehilangan pekerjaan. Jika Anda menganggap hal tersebut adalah darurat, hal yang bisa dilakukan adalah menyisihkan uang yang sama dengan penghasilan Anda sebanyak enam bulan gaji penuh.

“Jika Anda bekerja dengan pemerintah, mungkin bisa sedikit lebih aman. Namun, jika Anda seorang guru dan memiliki masa jabatan, itu adalah jenis posisi yang mungkin tidak membutuhkan rekening tabungan darurat sebesar itu,” tambah Carlson.

Contoh lainnya, apabila Anda mengetahui pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan yang cukup menantang dan sulit untuk mendapatkan pekerjaan, hal yang dilakukan dengan mengalokasikan dana darurat dengan jumlah yang lebih banyak.

“Seseorang yang bekerja di penjualan atau lainnya seperti industri biasanya memiliki pendapatan yang lebih fluktuatif,” papar Carlson.

Contoh terakhir, jika profesi yang dimiliki lebih stabil, jumlah rekening darurat bisa berjumlah tabungan selama enam bulan. Hal-hal seperti ini masih tetap diperlukan. 

“Mengalokasikan uang untuk biaya yang dapat diprediksi juga membantu Anda menghindari hutang kartu kredit yang memiliki bunga tinggi. Sering menjadi pilihan orang yang tidak memiliki tabungan darurat,” tegas Carlson.

 

 

3 dari 3 halaman

Pertimbangan Dana Darurat

Dengan mengalokasikan 20 persen dari penghasilan per bulan, Anda dapat memperlambat tabungan untuk melakukan beberapa kelonggaran pengeluaran. Hal tersebut bisa dilakukan sebelum Anda siap untuk selalu menyisihkan uang untuk dana darurat.

Kemudian, solusi lain yang ditawarkan adalah menggunakan kartu kredit tanpa bunga di awal tahun. Pemahaman tersebut akan memberikan Anda kebiasaan baru untuk melunasi terlebih dahulu utang yang ada pada kartu kredit, sebelum akhirnya jatuh tempo dan dikenai bunga besar.

Alih-alih umumnya menjelaskan bahwa peran dari dana darurat sangat penting. Aturan praktis yang bisa diterapkan adalah setidaknya dapat memenuhi kebutuhan Anda dalam rentang waktu 3 hingga 6 bulan. Artinya, menyisihkan upah Anda selama 12 bulan.

“Namun, semakin banyak uang yang Anda simpan di rekening tabungan, semakin banyak uang yang tidak Anda gunakan untuk membangun kekayaan,” jelas Carlson. 

Alasannya karena uang yang ditabung tidak berkembang karena suku bunga tabungan yang sangat rendah. Uang yang ditabung tidak membuat Anda bertambah kaya. 

Akan tetapi, dengan adanya perencanaan dapat membantu diri untuk menyesuaikan rencana tabungan darurat dan mengalokasikan uang dari hasil jerih payah dengan cara yang benar dan bijak. 

“Ini benar-benar hanya tentang memiliki rumah keuangan untuk mencari tahu dari mana saja Anda dapat menarik uang jika membutuhkannya,” tutupnya.

Reporter: Caroline Saskia