Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Amazon yang juga salah satu orang terkaya dunia Jeff Bezos mengatakan Bezos Earth Fund miliknya bersedia mengeluarkan dana sebesar USD 2 miliar (Rp 28,6 triliun) untuk memulihkan lanskap dan mengubah sistem pangan.
Dalam konferensi iklim COP26 di Glasgow, Jeff Bezos mengaku telah menyaksikan sendiri kondisi kerapuhan dunia ketika melakukan perjalanan ke luar angkasa, dikutip dari laman BBC, Rabu (3/11/2021).
Baca Juga
"Di terlalu banyak bagian dunia, alam sudah beralih dari penyerap karbon ke sumber karbon," sebut Bezos dalam konferensi tersebut.
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Bezos menceritakan pengalaman bepergian dengan kapal roketnya, New Shepard, pada Juli 2021 sebagai pengungkapan kerentanan Bumi.
"Saya diberitahu bahwa melihat Bumi dari luar angkasa mengubah pandangan dari mana Anda melihat dunia, tetapi saya tidak siap untuk seberapa banyak itu akan benar," ungkapnya.
Bezos Earth Fund berencana mengeluarkan USD 10 miliar (Rp 143,1 triliun) untuk memerangi perubahan iklim secara keseluruhan.
Â
Seruan Restorasi Bezos dalam Konferensi COP26
"Melihat kembali Bumi dari atas sana, atmosfer tampak begitu tipis, dunia begitu terbatas dan rapuh. Sekarang, di tahun kritis ini dan apa yang kita semua tahu adalah dekade yang menentukan, kita semua harus berdiri bersama untuk melindungi dunia kita," tutur Bezos, dalam konferensi COP26.
Sebelumnya, pada bulan September, Bezos Earth Fund menjanjikan dana sebesar USD 1 miliar untuk melestarikan alam dan masyarakat adat dan budaya.
Saat mengumumkan janji tindak lanjut inisiatif tersebut, dengan mengeluarkan USD 2 miliar, Bezos mengatakan bahwa dua pertiga dari lahan produktif Afrika terdegradasi, dengan menambahkan bahwa masalah ini bisa diatasi.Â
"Restorasi dapat meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan hasil dan meningkatkan ketahanan pangan, membuat air lebih dapat diandalkan, menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus menyerap karbon" ujar Bezo kepada COP26.
Diketahui, para pengusaha dunia termasuk Bezos telah menghadapi kritik karena menghabiskan uang untuk perjalanan ke luar angkasa daripada mengatasi masalah di Bumi.
Amazon juga telah melihat kritik dari para pekerjanya atas catatannya tentang perubahan iklim.
2020 lalu, Karyawan Amazon untuk Keadilan Iklim meminta raksasa ritel online tersebut berupaya mencapai target nol emisi pada tahun 2030, membatasi pekerjaannya dengan perusahaan bahan bakar fosil, dan menghentikan pendanaan untuk politisi dan pelobi yang menyangkal risiko perubahan iklim.
Advertisement