Liputan6.com, Jakarta Tarian khas Aceh menjadi tontonan menarik yang disuguhkan Pemerintah Provinsi Aceh di Paviliun Indonesia dalam gelaran Expo 2020 Dubai. Selain suguhan hiburan, Pemprov Aceh juga memamerkan lebih dari 50 produk lokal.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, mengatakan penampilan Delegasi Aceh dalam acara bergengsi merupakan upaya untuk mempromosikan budaya melalui kesenian Aceh.
Pertunjukan kesenian akan ditampilkan setiap hari pada jam-jam tertentu kala pengunjung Expo 2020 Dubai ramai berkunjung ke Paviliun Indonesia.
Advertisement
“Event Expo 2021 Dubai ini menjadi momentum kita memperkenalkan budaya Aceh ke wisatawan mancanegara yang lebih luas, melalui tarian-tarian seperti seudati, saman, ratoh jaroe, rapai geleng, tari kreasi jalur rempah, dan piasan raya, serta hikayat dan serune kale,” ungkapnya, dalam keterangan resmi, Rabu (3/11/2021).
Diketahui, ribuan pengunjung memadati area outdoor stage semenjak 15 menit sebelum kesenian Aceh ditampilkan. Dibuka dengan Tari Penyambutan, aplaus pengujung menggema area paviliun Indonesia.
Dilanjutkan dengan tari Rapa’I Geleng dan Tari Saman, pemuda-pemudi asli Aceh mampu memuaskan penonton dan membuat antrian pengujung ke paviliun Indonesia mengekor.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih dari 50 Produk Aceh
Selain menampilkan kesenian dari Aceh, pemerintah Provinsi Aceh juga mendorong dikenalnya produk asli Aceh di pasar internasional.
Lebih dari 50 produk kerajinan, bumbu masakan hingga fesyen dipamerkan di area rolling exhibition mampu menarik minat pengunjung yang hadir. Hal ini pun tidak lepas dari hasil kerjasama antara pemprov Aceh dan UMKM provinsi Aceh.
Jamaluddin menilai, keikutsertaan Pemerintah Aceh pada Expo 2020 Dubai ini merupakan peluang besar dalam memperkenalkan dan mempromosikan ragam potensi dan pesona wisata Aceh di era pandemi.
Tak hanya itu, hal tersebut juga sekaligus memperkenalkan reaktivasi industri pariwisata Aceh di era Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) dengan segala pesona alam dan budaya, produk UMKM daerah, serta peluang investasi menarik lainnya.
“Partisipasi Pemerintah Aceh pada Expo 2020 Dubai ini diharapkan Indonesia dapat meningkatkan perdagangan, pariwisata dan investasi di kawasan Timur Tengah maupun pasar internasional lainnya,” pungkasnya.
Informasi, delegasi Pemerintah Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh menjadi penanggung jawab dalam program rolling exhibition Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai, sejak 29 Oktober hingga 4 November 2021.
Adapun produk-produk unggulan ekspor Aceh yang diikutsertakan atau mejeng dalam pameran bertaraf internasional itu antara lain, home decor, accessories, Aceh hand bag (tas motif Aceh), fashion, food and beverages (kopi arabika dan robusta), essensial oil, serta herb and spices (lada, cengkeh, pala, coklat, dan lain-lain).
Advertisement
Produk Unggulan
Ketua Tim Rolling Exhibition, Dr Ir Dyah Erti Idawati MT, mengatakan produk-produk unggulan yang dipamerkan di Expo 2020 Dubai tersebut merupakan produk dari 14 Industri Kecil Menengah (IKM) Aceh.
“Delegasi Pemerintah Aceh menampilkan serta mempromosikan produk-produk unggulan Aceh yang berorientasi ekspor. Produk-produk tersebut telah melalui seleksi atau kurasi oleh EO yaitu Royalindo yang merupakan penanggung jawab Paviliun Indonesia dan telah mendapatkan persetujuan oleh Kementerian Perdagangan RI,” ujar Dyah.
Dyah menilai, Expo 2020 Dubai dapat membuka peluang pasar IKM Aceh ke banyak negara, serta berpotensi terjalinnya kerja sama baru dalam hal perdagangan, bisnis dan industri halal. “Potensi peluang pasar di event Expo 2020 Dubai ini tak hanya ke UEA, tetapi juga ke kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa, dan ke seluruh dunia,” ujar Dyah, yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh ini.
Berdasarkan catatan Disperindag Aceh, realisasi ekspor Aceh ke Uni Emirat Arab pada 2020 sebesar USD 215.198 dan realisasi ekspor Aceh ke negara-negara Timur Tengah sebesar USD 15.355.611.
“Oleh sebab itu, hal ini dirasa masih bisa ditingkatkan dengan membuka akses pasar produk Aceh, salah satunya melalui media promosi produk Aceh dengan mengikuti event Expo 2020 Dubai,” pungkasnya.