Liputan6.com, Jakarta PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) menjadi salah satu pengelola pelabuhan di wilayah Cilegon, Banten. Dalam misinya, anak usaha dari PT Karakatau Steel (Persro) ini ingin menciptakan layanan logistik yang prima dan efisien.
Salah satu rencana yang dilakukan yaitu mengintegrasikan sistem logistik miliknya yaitu Krakatau International Port Solution (Kipos) ke dalam National Logistic Ecosystem (NLE).
Direktur Utama KBS Akbar Djohar mengatakan, dengan adanya integrasi sistem tersebut, maka pelabuhan logistik non kontainer yang dikelola KBS bisa masuk dalam sistem NLE. Artinya, juga bakal terintegrasi dengan 16 kementerian dan lembaga itu sudah dalam satu atau single window.
Advertisement
"Saat ini kita lagi persiapan untuk menjadi role model National Logistic Ecosystem. Selama ini NLE hanya berorientasi kepada containerized," kata Akbar dalam Virtual Expo Maritime Indonesia (VEMI) 2021 seperti ditulis, Rabu (3/11/2021).
Saat ini, NLE hanya berorientasi kepada pelabuhan kontainer. Namun, untuk pelabuhan non kontainer di pelabuhan kelolaan KBS juga akan masuk sebagai salah satu pelabuhan yang terintegrasi dengan NLE.
Lanjutnya, karena proses bisnis terminal curah berbeda dengan terminal kontainer, maka proses bisnis untuk terminal curah yang terintegrasi NLE terus digodok.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peluncuran
Akbar menegaskan, untuk peluncurannya integrasi Kipos dalam NLE sendiri, akan tergantung dari keputusan pemerintah.
"NLE ada beberapa pelabuhan, namun rata-rata pelabuhan yang sudah terkoneksi dengan NLE itu adalah pelabuhan kontainer. Sekarang sudah masuk Krakatau International Port yang layanan non-kontainer, yaitu dry bulk," sebut dia.
Advertisement