Â
Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun pada perdagangan Rabu, setelah stok minyak mentah AS naik lebih dari yang diharapkan dalam sepekan terakhir. Penurunan harga minyak terjadi ketika persediaan bensin mencapai level terendah dalam 4 tahun di negara konsumen minyak terbesar dunia tersebut.
Baca Juga
Dikutip dari CNBC, Kamis (4/11/2021) harga minyak mentah berjangka Brent turun USD 2,41 atau 2,8 persen menjadi USD 82,33 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS jatuh USD 2,74, atau 3,3 persen menjadi USD 81,17 per barel.
Advertisement
Stok minyak mentah di AS naik lebih dari 3,3 juta barel dalam sepekan terakhir, lebih dari yang diharapkan, tetapi stok BBM turun ke level terendah sejak November 2017. Pasokan pasar minyak AS telah mengetat, dengan stok di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma pada level terendah dalam 3 tahun.
Para pedagang juga mengharapkan Federal Reserve AS akan bertindak untuk mengekang inflasi, yang dapat melemahkan beberapa pembelian spekulatif dalam aset berisiko termasuk minyak.
"Pasar sudah berada di bawah tekanan. Kami turun karena profit taking dari pertemuan Fed hari ini," kata Analis Price Futures Group di Chicago, Phil Flynn.
Presiden Joe Biden, berbicara pada pertemuan puncak iklim di Glasgow, menyalahkan lonjakan harga minyak dan gas pada penolakan oleh negara-negara OPEC untuk memompa lebih banyak minyak mentah. Harga eceran rata-rata satu galon bensin di Amerika Serikat akhir-akhir ini berada di USD 3,40, naik sekitar 20 sen dari bulan lalu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
OPEC+ Gelar Pertemuan
Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, bertemu pada hari Kamis dan diperkirakan akan mengkonfirmasi kembali rencana untuk menjaga kenaikan pasokan bulanan tetap stabil meskipun ada seruan untuk kenaikan.
Sebagai tanda harga tinggi mendorong lebih banyak pasokan, BP mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan meningkatkan investasi dalam minyak dan gas serpih AS menjadi USD 1,5 miliar pada tahun 2022 dari USD 1 miliar tahun ini. Secara keseluruhan, produksi AS meningkat menjadi 11,5 juta barel per hari, menyamai level tertinggi produksi AS sepanjang tahun ini.
Advertisement