Liputan6.com, Jakarta PT Aneka Tambang atau Antam menjual emasnya lebih mahal Rp 7.000 per gram. Kenaikan ini mendorong harga emas Antam mencapai Rp 934 ribu per gram pada Jumat, 5 November 2021.
Lebih besar, harga emas Antam buyback bertambah Rp 8.000 per gram menjadi Rp 825 ribu per gram. Harga buyback merupakan patokan Antam saat konsumen kembali menjual emas miliknya.
Konsumen bisa memeriksa langsung harga emas Antam melalui portal logammulia.com. Pada pukul 08.15 WIB, Jumat (5/11/2021), mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Advertisement
Adapun harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.690.000. Sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 18.740.000.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Antam tak hanya menyediakan emas dalam bentuk batangan. Tetapi ada koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Berikut rincian harga emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 517.000
* Pecahan 1 gram Rp 934.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.808.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.687.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.445.000
* Pecahan 10 gram Rp 8.835.000
* Pecahan 25 gram Rp 21.962.000
* Pecahan 50 gram Rp 43.845.000
* Pecahan 100 gram Rp 87.612.000
* Pecahan 250 gram Rp 218.765.000
* Pecahan 500 gram Rp 437.320.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 874.600.000.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Emas Dunia
Federal Reserve AS dan Bank of England mengindikasikan tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Keputusan ini dinilai akan memberi kabar baik bagi harga emas dunia.
Melansir laman financial post, Jumat (5/11/2021), harga emas dunia di pasar spot naik 1,3 persen menjadi USD 1.791,71 per ons setelah menyentuh level terendah tiga minggu di sesi sebelumnya.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 1,7 persen menjadi USD 1.793,50 per ounce.
"The Fed mengindikasikan bahwa mereka mungkin tidak akan mengacaukan suku bunga, dan itu akan membuat bullish untuk logam," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.
Baca Juga
Bank sentral AS pada hari Rabu mengisyaratkan bahwa mereka akan tetap bersabar pada kenaikan suku bunga dan mulai memangkas program pembelian obligasi besar-besaran bulan ini.
Setelah itu, Bank of England memutuskan mempertahankan suku bunga, mematahkan ekspektasi untuk kenaikan yang akan menjadikannya bank sentral besar pertama di dunia yang menaikkan suku bunga setelah pandemi.
"Bank of England membiarkan suku bunga tidak berubah semalam menunjukkan bank sentral saat ini tidak memiliki selera untuk suku bunga yang lebih tinggi," kata Haberkorn.
Advertisement