Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal III 2021 melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Perlambatan ini salah satunya karena belanja pegawai mengalami kontraksi.
Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan, pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal III 2021 hanya 0,66 persen. Angka ini lebih rendah dibanding kuartal II yang tumbuh 8,03 persen.
"Realisasi konsumsi pemerintah tumbuh 0,66 persen di triwulan III 2021," kata Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/11/2021).
Advertisement
Menurut catatan BPS, konsumsi pemerintah tak tumbuh tinggi di kuartal III 2021 ini karena belanja pegawai yang mengalami kontraksi. Kontraksi tersebut cukup besar karena mencapai 12,62 persen. Contoh belanja pegawai adalah pembayaran gaji dan tunjangan PNS.
Berdasarkan komponen konsumsi pemerintah, konsumsi kolektif terkontraksi -1,81 persen dari yang sebelumnya di kuartal II tumbuh 2,91 persen. Begitu juga dengan belanja individu yang mengalami penurunan menjadi 8,26 persen dari sebelumnya tumbuh 9,60 persen.
Baca Juga
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertumbuhan Konsumsi
Pertumbuhan konsumsi pemerintah didorong peningkatan realisasi belanja barang dan jasa APBN yang tumbuh 12,40 persen. Kenaikan belanja barang dan jasa pada pengeluaran konsumsi individu didominasi pertumbuhan belanja non operasional yakni belanja untuk program penanganan pandemi.
Beberapa di antaranya untuk program vaksinasi Covid-19, pembayaran klaim perawatan pasien Covid-19 dan dukungan kesehatan lainnya. Sementara dari sisi konsumsi kolektif didominasi belanja BLU dan belanja pemeliharaan pada infrastruktur.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement