Sukses

BNI Ungkap 8 Industri Berprospek Cerah di Masa Depan

BNI menilai saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Indonesia untuk melakukan pembenahan di dalam rumah tangganya sendiri.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menilai saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Indonesia untuk melakukan pembenahan di dalam rumah tangganya sendiri.

Krisis ekonomi yang melanda AS dan Eropa telah mendorong negara-negara di dunia untuk memperkuat sendi-sendi ekonomi yang menjadi andalannya masing-masing.

"Pembangunan infrastruktur sangat strategis sesuai percepatan dalam pembenahan itu sendiri," ujar Wakil Direktur Utama BNI, Felia Salim dalam Seminar Indonesia Infrastructure Outlook 2013 di Jakarta, Selasa, (18/12/2012).

Menurut Felia, Indonesia memiliki tujuh sumber kekuatan yang tak dipunyai negara lain. Ketujuh kekuatan itu adalah jumlah penduduk yang besar, sumber daya alam melimpah, bonus demografi, stabilitas ekonomi, moneter, dan fiskal.

Tiga kekuatan lain adalah sistem perbankan yang sehat dengan daya tahun kuat, stabilitas politik, dan peringkat risiko yang masuk kategori layak investasi (Investment grade).

Untuk memacu pembenahan di dalam negeri, BNI menganggap pembangunan infrastruktur menjadi sebuah keharusan. Sektor ini dianggap bisa memacu pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja baru.

Felia mengungkapkan, setidaknyaa terdapat delapan sektor industri yang bakal menjadi unggulan dalam beberapa tahun mendatang. Kedelapan sektor ini diyakini memiliki prospek cerah di masa depan.

Kedelapan industri tersebut adalah pertanian, komunikasi, listrik, perdagangan, Migas dan pertambangan, konsumsi, permesinan, makanan dan minuman, serta kimia,

Untuk mengembangkan industri tersebut, Felia mengakui dibutuhkan adanya rasa memiliki dari pemerintah daerah setempat.

Hal lain yang diperlukan adalah rencana tata ruang yang lebih baik agar tak muncul masalah tumpang tindih lahan dan memberi kepastian investasi bagi para pemodal. (SHD/IGW)